"kepergian mu yang begitu mendadak membuat air mata yang sudah berjanji ini menetes mengingkari janji".
"Bunda... Kalo bunda gamau pulang, biar Aksa aja yang pulang ya bunda", Ternyata di dalam ruangan yang penuh buku ini, tidak ada buku yang menceritakan diriku yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua.
Ketidakadilan, tidak ada kasih sayang, di tinggalkan dan keegoisan ada dalam cerita ini. Buku yang sudah aku tutup lama ini kini terbuka kembali bersamaan dengan luka dan trauma yang kembali lagi, melirik sedikit kisah masa SMA ku bersama dirinya, membuat diriku kembali merindukan sosok laki-laki berhati baja itu.
Ceritanya singkat namun momen dan rencana satu harinya kala itu, akan selalu membekas selamanya.
Di dalam cerita ini ada satu janji yang tidak akan pernah sampai kapanpun akan terwujud, sebuah janji terakhir yang aku dengar dari mulutnya yang sampai kini tidak kunjung untuk ditepati.
Kisah mu sangat singkat sampai sampai aku tidak sepaham itu untuk mengerti dirimu, "selamat beristirahat purnama ku, yang kini telah kembali mendapatkan cahaya nya".
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.