'Semesta aku masih kamu ra, bukan dia atau yang lainnya pusat semestanya aku.' ucap laki-laki yang sedang duduk di kursi taman menghadap ke arah perempuan yang ada di depannya.
Kedua remaja yang dulunya saling mencintai justru sekarang lah mereka harus berusaha saling melupakan dan saling mengikhlaskan.
Berpisah karena keadaan? aku pikir "emang gabisa ya lebih diperjuangkan?" sampai akhirnya ngalamin sendiri, ternyata bukan tentang bisa atau gabisa diperjuangkan. Tapi memang keadaan yang memaksa harus berpisah dan gila rasanya sakit, ya.
semakin lama bersama, kita harus saling sabar dan sadar, bahwa ujian kita akan semakin besar, cinta kita akan diuji dan rasa sayang kita pun akan diuji dengan banyak hal, mulai dari bosan, dari soal ada orang lain yang lebih sempurna, hingga ke masalah sepele yang kadang membuat kita salah paham. jadi, jangan sampai kita putus hanya karna keadaan tidak mulus. tapi kalo satu orang saja yang berjuang dalam hubungannya, yang lainnya ga peduli, for what? it's hurt dan lebih baik tinggalkan.
Lalu bagaimana kelanjutan kisah mereka? Akan banyak hal menarik di cerita ini.
****
Warning!
Cerita ini banyak mengandung kata-kata kasar, jika anda tidak suka dengan cerita ini silahkan tinggalkan jangan mengumbar kebencian atau hal sebagainya yang mengandung hal negatif berujung pertengkaran. Cerita ini pure saya buat sendiri dari hasil pemikiran saya, jadi yang ingin plagiat atau copy karya saya, silahkan jauh-jauh dari lapak ini. Thank you.
"Dia pacaran sama salah satu guru di sekolah kita. Dan sering main ke rumah guru itu, bahkan berteman baik sama anak gurunya. Adek lo," ungkap Antala.
Sergio diam sesaat.
"Ha? Gimana?"
"Dia pacar Pak Damian, bokap lo."
Poker Face boy VS Girl Bos
×××
Update setiap hariii!!