[Pilihan AmbassadorsID event #ColorfulDaysofApril]
(((Meme dibaca mim!)))
Kalian pasti tahu, cewek suka sama cowok humoris, katanya sih. Tapi ini beneran! Meme selalu diperebutkan oleh 99% cewek di sekolahnya. Alasannya cuma satu: L U C U!
Bayangkan, Meme terlahir dengan sebuah kekuatan super! Bukan kekuatan laba-laba seperti Spiderman atau kekuatan membuka portal seperti Doctor Strange. Meme punya kekuatan untuk membaca selera humor. Yap, selera humor! Kalian pernah kan dengar, "eh selera humorku receh banget!" Padahal, aslinya memang nggak lucu. Tenang, Meme selalu bisa mengatasi kasus ketimpangan selera humor seperti tadi!
Tersohor sebagai bintang komedi, bahkan idaman para cewek! Meme tiba-tiba (hampir) menaklukkan gadis tercantik di seantero sekolah beberapa hari sebelum ujian nasional, Mi namanya. Sayang, mimpinya untuk berpacaran dengan Mi harus terhalang ketika seorang peri yang tak bisa tertawa muncul di saat Meme menginjak akil balig, menyadarkan apa arti "lucu" yang sebenarnya.
Udah sih gitu aja.
Ini kisah antara kamu, Meme, Mi, dan Peri.
***
Catatan dibaca ya Sayang:
bagi yang mau merusak mata dan segala indra, dipersilakan menambahkan buku ini ke perpustakaan.
Thank you, I love youuu!!!
#ColorfulDaysofApril
#AprilMop
[Beberapa fruit achievements]
🎖️Pilihan juri AmbassadorsID di event ColorfulDaysofApril
#1 celoteh (30/03/2022)
#1 anekdot (30/03/2022)
#1 galucu (30/03/2022)
#1 apasih (30/03/2022)
#1 tidaklucu (30/03/2022)
#1 gurauan (30/03/2022)
#1 jayus (30/03/2022)
#1 selo (13/04/2022)
#1 colorfuldaysofapril (24/04/2022)
"What we call a crush deserve a more fitting name: crushed."
- Blonote, pg. 94
Miracle menjalani hidupnya dengan cukup baik selama 8 tahun terakhir dia tinggal di Surabaya. Bahkan, dia menyebut, jauh lebih baik daripada ketika dirinya masih bersekolah di Bandung. Tanpa diduga, persinggahannya di sebuah coffee shop pada satu siang ketika dia pulang ke kota kelahirannya itu, mempertemukannya dengan Djenar; pemuda teman sekolahnya dulu dan sejenak membawa ingatannya kembali pada masa - masa tidak menyenangkan di SMA sekaligus tentang bagaimana kehadiran Djenar, memberi secuil memori manis di tengah pahit masa putih abu - abunya yang semestinya berwarna.