26-03-2022
"Coba hitung pakai jarimu, Elang. Sudah berapa lama kamu nikah dengan istri mandulmu..."
"Cukup, Ma. Tolong, jangan bahas hal itu..."
"Sudah 5 tahun, Elang. Tapi, istrimu tak kunjung hamil, ceraikan istri tak guna seperti, Inara. Dan segera nikahi, Sabila. "Ucap Hani, Mama Elang menggebu dengan kedua mata melotot lebar. Mendapat gelengan tegas dari anaknya, Elang.
"Aku tidak bisa dan tidak akan menikahi, Sabila,Ma..."
"Jangan bejat kamu, Elang. Kamu sudah menidurinya...."
"Itu kecelakaan, Ma... Elang mabuk..."
Duar! Seakan ada petir yang menyambar dirinya, membuat Inara yang mengintip dan menguping sedari tadi, sontak terjatuh dengan lemas di atas lantai, dan reflek melepaskan testpack garis 2 yang akan Inara berikan pada suaminya yang sedang kerja, tapi kini, test pack itu sudah tergelatak dengan mengenaskan di atas lantai.
"Peduli setan, Elang! Nikahi Sabila karena kejadian itu membuat Sabila hamil. Hamil anakmu. Artinya, istrimu yang tak guna itu yang mandul!"
Sekali lagi, Inara bagai di sambar petir, di saat tahu... Sabila yang tidak lain adalah sekretaris suaminya bahkan kini sedang hamil anak suaminya juga, mengetahui suaminya yang sudah tidur dengan wanita lain saja, Inara merasa hancur dan dalam waktu seperkian detik , Inara sudah memutuskan akan menghilang dari hidup suami bejatnya, dan tekad Inara yang ingin kabur karena sakit hati, semakin kuat di saat Sabila bahkan tengah hamil anak suaminya juga.
"Andai kamu tahu, Mas Elang. Sudah ada anak untukmu dalam perutku. Bahkan ada 2 anak, Mas Elang dalam perutku. Dan maaf, Mas. Aku tidak sekuat dan sepemaaf wanita lain yang ada di luar sana. Aku memilih pergi, dan kamu tenang saja... anak-anakmu akan ku asuh seorang diri dengan baik, dan biarlah aku, dan hanya Tuhan yang tahu kalau aku hamil anakmu saat ini, dan aku bukan wanita mandul, Mas.... Aku bukan wanita mandul..."All Rights Reserved