Story cover for Sunset Butterfly 🦋 by Tasyayouth
Sunset Butterfly 🦋
  • WpView
    Reads 4,774
  • WpVote
    Votes 497
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 4,774
  • WpVote
    Votes 497
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Mar 26, 2022
Mature
"Na, nikah, yuk?" tanyaku di sore hari yang absurd. Setelah kami berdua bermain bulu tangkis dan sedang beristirahat.

Aku pikir ia akan menyemburkan minumannya saat pertanyaan gila itu keluar dari bibirku. Sebaliknya, ia tersenyum dan menatapku lembut.

"Oke."

Aku tidak pernah menemukan orang segila ini, kecuali aku dan suamiku sendiri.

***
Jika mencintai tidak membutuhkan alasan, apakah pernikahan juga? Seharusnya begitu. Namun, mengapa Aisy memikirkan alasan orang seperti Nasa menikahinya? la tidak pernah berkeinginan menemukan kelebihannya sendiri.

la lupa.

Padahal sejak dulu ia yang menginginkan seseorang seperti Nasa menjadi suaminya.

Padahal ia yang selalu berdoa pada Tuhan agar Nasa melihatnya.

Padahal ia yang terus mencari perhatian Nasa.

Padahal ia yang mengajak Nasa untuk menikah.

Dan, begitulah Tuhan memberinya alur

cerita yang indah. Namun, mengapa ia

masih mempertanyakan kesempurnaan?

.
.
.

Tasyayouth-Okt 2022

All Rights Reserved
All Rights Reserved
Sign up to add Sunset Butterfly 🦋 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Believe in You by fourthstar
36 parts Complete
Keputusan yang cukup besar Abel ambil membuatnya harus melepaskan beberapa hal. Bahkan dirinya sampai harus melepas laki-laki yang pernah mengisi hatinya. Ia melepas laki-laki itu dengan rasa kecewa yang besar. Bukan kecewa karena keputusannya untuk menjadi Ibu bagi Abil, tapi kekecewaannya pada laki-laki itu. Luka yang sudah lama itu ternyata masih belum juga sembuh. Bahkan Abel semakin menjadi pemilih jika ada laki-laki yang mendekatinya. Ia tak ingin kecewa untuk kedua kalinya karena saat ini bukan hanya dirinya yang ia pikirkan, tetapi Abil juga. Abel bahkan berpikir bahwa dirinya pun sanggup untuk tetap sendiri. Ia merasa cukup hanya dengan memiliki Bunda, Ayah, Abil, dan sahabatnya. Hingga permintaan Abil dan orang-orang tersayangnya kian sering ia dengar. "Papi bisa dibeli di mana?" Ini kali pertama Abil ucapkan saat usianya 3 tahun. "Abil mau Papi." Permintaan ini kembali ia dengar saat usia Abil 4 tahun. "Kalau temboknya makin tinggi, gimana Abil bisa punya Papi," komentar Nadifa, sahabat Abel. "Nggak semua laki-laki kayak Dino. Dicoba, dong, buat buka hati," nasihat Tiara, sahabat Abel juga. Akankah ada laki-laki yang dapat meruntuhkan tembok besar Abel dan berhasil mengetuk hatinya? Akankah Abil mendapatkan Papi yang ia dan Abel mau serta dapat menyayanginya? Note: Cerita ini karya asli aku yang berawal dari cerpen yang sudah pernah aku publish di laman blogspot kemudian aku kembangkan. Please jangan plagiat ya guys! #1 Adoption - 21/11/22 #3 Adara - 16/04/23 #1 Orion - 11/10/23 #7 Generalfiction - 18/04/23 #1 Couple - 18/01/24 #3 Relationship - 05/01/24 Start : 29 April 2022 End : 23 Oktober 2022 Republish : 26 November 2024
You may also like
Slide 1 of 10
Believe in You cover
Hold Me With Your Lies [END] cover
Kaus Kaki yang Hilang cover
ASISTOL(OVE) cover
Sampai Tak Terlihat Lagi cover
1 | Rantai Alkana | Story Of Alkana and Oryza | COMPLETED cover
KALA cover
YOUR FUTURE DOCTOR cover
Arranged Marriage  cover
Turkey's Best Route [END] cover

Believe in You

36 parts Complete

Keputusan yang cukup besar Abel ambil membuatnya harus melepaskan beberapa hal. Bahkan dirinya sampai harus melepas laki-laki yang pernah mengisi hatinya. Ia melepas laki-laki itu dengan rasa kecewa yang besar. Bukan kecewa karena keputusannya untuk menjadi Ibu bagi Abil, tapi kekecewaannya pada laki-laki itu. Luka yang sudah lama itu ternyata masih belum juga sembuh. Bahkan Abel semakin menjadi pemilih jika ada laki-laki yang mendekatinya. Ia tak ingin kecewa untuk kedua kalinya karena saat ini bukan hanya dirinya yang ia pikirkan, tetapi Abil juga. Abel bahkan berpikir bahwa dirinya pun sanggup untuk tetap sendiri. Ia merasa cukup hanya dengan memiliki Bunda, Ayah, Abil, dan sahabatnya. Hingga permintaan Abil dan orang-orang tersayangnya kian sering ia dengar. "Papi bisa dibeli di mana?" Ini kali pertama Abil ucapkan saat usianya 3 tahun. "Abil mau Papi." Permintaan ini kembali ia dengar saat usia Abil 4 tahun. "Kalau temboknya makin tinggi, gimana Abil bisa punya Papi," komentar Nadifa, sahabat Abel. "Nggak semua laki-laki kayak Dino. Dicoba, dong, buat buka hati," nasihat Tiara, sahabat Abel juga. Akankah ada laki-laki yang dapat meruntuhkan tembok besar Abel dan berhasil mengetuk hatinya? Akankah Abil mendapatkan Papi yang ia dan Abel mau serta dapat menyayanginya? Note: Cerita ini karya asli aku yang berawal dari cerpen yang sudah pernah aku publish di laman blogspot kemudian aku kembangkan. Please jangan plagiat ya guys! #1 Adoption - 21/11/22 #3 Adara - 16/04/23 #1 Orion - 11/10/23 #7 Generalfiction - 18/04/23 #1 Couple - 18/01/24 #3 Relationship - 05/01/24 Start : 29 April 2022 End : 23 Oktober 2022 Republish : 26 November 2024