Bagaimana rasanya dibenci oleh orang yang kita sayangi? Berjuang membesarkannya seorang diri. Namun, pada akhirnya pergi meninggalkan dengan rasa benci yang mendalam. Bahkan tak ada cinta di dalam hidupnya. Bahkan orang yang selama ini ada di hidupnya pergi dan akhirnya meninggalkan dirinya seperti orang-orang yang lain. Inilah isi kisahnya. Kakak adik yang dulunya saling menyayangi sekarang hanya menimbulkan rasa benci. Gabriella anak pertama dari kelurga yang sudah dahulu meninggalkan mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya lumpuh total. Tetap setia disamping sang adik dengan keterbatasan yang ia punya. Dibenci, di caci maki, dijauhi. Sudah menjadi sarapannya sehari-hari. Hanya bisa menumpahkan rasa sakitnya pada buku kosong yang dibasahi air mata. Tinggal dengan lingkungan yang hanya memandang derajat, dan penampilan. Membuat Gabriella sulit beradaptasi dengan keadaannya. Mencurahkan semua isi hatinya dalam sebuah buku. Setiap kisah, rasa sakit, kecewa, setiap tetes air matanya tercurahkan dalam sebuah tulisan. Dirinya tak mengenal arti cinta dan apa itu cinta. Saat dirinya ingin membuka hati untuk yang baru saat seseorang datang padanya dan menerima dirinya apa adanya seketika hancur berkeping keping. Dirinya bagai boneka yang bisa di mainkan begitu saja. Bahkan sahabat yang selama ini menemaninya dan ia percaya seketika pergi dan meninggalkan dirinya begitu saja. Hanya kata-kata manis yang selama ini ia dengar yang akhirnya kata-kata itu yang menusuk dirinya beribu kali lebih hancur.