Layaknya kamera yang menyimpan momen menjadi sebuah kenangan, perkumpulan OSIS membuat Hanira tidak dapat berpikir tenang hanya karena melihat salah satu cowok di area parkiran. Sebab pertemuan itu, kesehariannya berubah drastis. Hanira selalu mencari cara agar bisa berbincang dengannya dan bertekad berjuang hanya tiga bulan. Namun, apakah perjuangannya itu terbalaskan dengan perasaan yang sama? Atau sebaliknya?
1 part