the first young master of a noble family
  • Reads 1,507
  • Votes 230
  • Parts 5
  • Reads 1,507
  • Votes 230
  • Parts 5
Ongoing, First published Mar 30, 2022
Jika kamu bertanya siapa itu Cale Henituse? Orang-orang akan menjawab.

"Putra sulung keluarga Henituse"

"Sampah dari dari timur laut"

"Pembawa masalah Sungguh, count terlalu baik membiarkan anak seperti itu tinggal"

"Aib keluarga count"

"Anak bangsawan"

"Pembuat onar"

"Hanya seorang pemabuk yang berkelahi dengan gangster"

"Putra pertama tuan wilayah"

Beberapa orang akan menghinanya, beberapa akan akan bersikap netral dan beberapa orang bahkan tidak perduli. Tidak ada satu pun dari mereka yang membelanya.

Tapi apa itu benar tentangnya? Apakah benar dia hanya aib keluarga? Apakah benar dia hanya pemabuk? bukankah dia pembuat onar lalu mengapa dia berkelahi dengan para gangster dan bukannya berteman? 

Jika kau perhatikan lebih dalam, Cale Henituse adalah teka teki tidak berujung, yang bahkan kepala pelayannya yang selalu berada disampingnya tidak pernah mengetahui siapa sebenarnya Cale Henituse.




Trash of count family bukan milik saya.
Semuanya hanya milik Yoo Ryeo Han.
All Rights Reserved
Sign up to add the first young master of a noble family to your library and receive updates
or
#13semua
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa [End💗] cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Best Of Miracle cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
BABY CHANIE cover
brother ; drarry cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.