"ketiadaan kisah kita dalam cerita hidupku bukanlah kemauanku, maka kini kujabarkan betapa hebatnya angan masa depan yang kunostalgiakan padamu, dulu." ◈ ━━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━━ ◈ [Jadi kau akan tetap menyukaiku?] Anggukan mantap dari lelaki di samping tak mampu membuat ekspresi serius si gadis memudar. Malah nampak semakin serius dengan tatapan menyelidik. "Apa kau akan melarangku?" Arunika mengedikkan bahu. Bingung mau menjawab apa. "Kalau membuatmu menyukaiku, apa kau akan melarang juga?" Gelengan cepat dan mata terbelalak membuat Raka berdecak sebal. Ia menghela napas gusar, gejolak perih kemudian merembes memenuhi rongga dadanya. "Kenapa?" pertanyaan itu lolos begitu saja. Seperti hatinya sedang berusaha menyampaikan rasa kecewa dari lirihan suara yang terdengar. [Aku bisu.] Lelaki itu menggertak gigi kesal. "Lalu apakah aku harus mengucapkan 'aku tak peduli' dua kali?" [Kau sudah mengatakannya dua kali.] "Arunika!" Raut wajah Raka berubah kesal. Ia menatap datar gadis yang kini kembali tergelak karena ulahnya. dengan Gerakan cepat jemari si gadis mengetik pesan pada layar. [Kamu ganteng. Tapi jika sedang marah, jelek sekali.] »»-------- ★ - ★ --------«« Panggil saja, Arunika. Gadis sederhana pengidap disabilitas fisik. Peralihan dari panti asuhan ke rumah mewah dengan suasana tak bersahabat, menjadikan ekspektasi tentang istana penuh bunga berbalik menjadi tragedi mengerikan yang menikam senyum cerianya. Rakabumi. Begitu kedua orang tua menamainya. Terlahir karena ikatan cinta meski harus berakhir dengan jeritan dan isak tangis sang Ibunda, meminta cerai. Penyesalan atas ketidaksetiaan Pria paruh baya selama bertahun-tahun itu tak mampu mengubah keputusan. Menjadikan ending bahagia yang seharusnya dijanjikan berubah menjadi pilu lara tak berkesudahan. since, 25 Agustus 2022 End, - happy reading^^ Update : Senin