Bucin Ala Al
  • Reads 8,022
  • Votes 832
  • Parts 32
  • Reads 8,022
  • Votes 832
  • Parts 32
Complete, First published Apr 03, 2022
Alwi adalah pewaris dari perusahaan besar, tak hanya itu, dia juga tampan, ramah, dan sangat perhatian, benar-benar boyfriend material. Namun, sebuah kejadian saat SMA membuat Alwi sadar bahwa status, dan latar belakang keluarganya itu membuat dia hanya dikelilingi oleh orang-orang munafik yang hanya mencari keuntungan darinya. Oleh sebab itu, Alwi memutuskan untuk melanjutkan kuliah di luar kota, dengan menyembunyikan status sosialnya agar tidak lagi mengalami kejadian serupa. Namun, secara tak sengaja dia bertemu dengan Meida, teman satu smpnya yang terkenal karena sikap galaknya. Takut kalau-kalau Meida menyebarkan gosip tentang status sosialnya pada orang-orang, Alwipun terus berada didekat Meida untuk memastikan gosip itu tak terjadi. Akan tetapi, kebiasaan dirinya yang terus memerhatikan Meida, membuat Alwi terjebak dalam pesona tak terduga wanita itu, hingga berakhir pada kebucinan akut yang sulit disembuhkan.
All Rights Reserved
Sign up to add Bucin Ala Al to your library and receive updates
or
#1msg
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Gistara & Her doctor  cover
Hallo Baby - Alec Fam season 3 cover
TURNING (Mengulang Kembali) cover
Hadirku(end) cover
Missing pieces of life -Kevin Sanjaya cover
U & I (oneshoot 21) cover
Thank You, Papa cover
Davidson's House [END] cover
Istri Manis Om Yuda(21+) cover
Double Trouble cover

Gistara & Her doctor

10 parts Ongoing

Menjadi seorang aktris memang tidak mudah untuk Gistara yang menderita penyakit jantung. Namun, Gistara bukan perempuan yang lemah. Hanya jantungnya saja yang lemah tetapi, tidak dengan tekadnya. Senyumnya yang ia sematkan setiap hari membuat semangat hidupnya bertambah walau satu senti saja. "Aku gak bisa hidup kayak gini terus, Ma." "Ada aku, Gis. Kita berjuang sama-sama ya, oke?" kata seorang dokter itu. Setiap hari Gistara bertemu dengan seorang dokter tampan tetapi sedikit jutek membuatnya semakin semangat menjalani hidupnya. Seorang dokter saja berjuang demi dirinya, jadi Gistara juga harus berjuang demi dirinya sendiri. Gistara harus berterima kasih kepada dokter jutek itu. Karenanya Gistara menjadi tahu bahwa penyakit bukan beban tetapi, sebuah usaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. "Dokter hanya perantara, Gis. Dokter tidak dapat menentukan kapan seseorang akan mati atau pun sembuh dari penyakitnya dengan tepat waktu. Hanya Tuhan yang bisa melakukan itu." Rank: #1 dalam optimis [1/07/2023] ©2023