"Aku mau membawa orangtua ku ke rumah kamu, ya?" Tanyanya sambil tersenyum ke arahku. Aku langsung mematung, kaget? Tentu saja. Aku sudah dewasa, aku tahu apa maksud Dari yang dia ucapkan barusan.
"El? Hey?" Lamunanku terhenti ketika Mas Davin memanggilku sambil melambaikan tangannya didepan wajahku.
"Eh i-iya Mas?" Jawabku sedikit terbata.
"Kok malah melamun, gimana?" Katanya masih dengan senyuman khasnya.
"Mas? Kamu, serius?" Tanyaku pelan
"Serius lah, gimana?" Jawabnya cepat sambil melihat kearahku, Seakan menandakan bahwa dia begitu serius dengan apa yang dia ucapkan tadi.
Tapi, satu kata yang ada dipikiranku saat ini, Ragu. Bukan, bukan ragu kepada Mas Davin. Tapi, ragu kepada diriku sendiri.
Hallo, Assalamualaikum readers tersuayanggg.
Selamat datang Dan Selamat membaca di cerita pertamaku. Maklum ini cerita pertama yang aku buat, jadi kalau ada kesalahan tolong di kritik ya, Aku menunggu masukan Dari kalian semua muanyaaa hehe. Dan sebelum itu, terimakasih kepada yang bersedia untuk membaca cerita ini.
Enjoyed.
Gayatri atau yang lebih akrab disapa Ratri itu adalah perempuan sukses dengan kekayaan melimpah. Janda anak dua itu mendapatkan banyak warisan harta dari suaminya yang pengusaha tambang.
Ratri melanjutkan bisnis suaminya sekaligus mengembangkan bisnisnya ke berbagai macam jenis usaha. Dua anak lelakinya masing-masing sudah SMP dan SMA. Mereka sibuk dengan aktivitas sekolah masing-masing.
Suatu malam saat Ratri pulang dari kantor dia tertidur di dalam mobil lalu supir dan satpam menggotong tubuh Ratri dan merebahkan tubuhnya di kasur dalam kamar pribadi Ratri yang megah dan luas.
Saat merebahkan tubuh Ratri ke atas kasur, beberapa kancing baju Ratri terlepas dan memamerkan bra putih berenda yang padat isinya. Sardi, Pak Satpam lalu membuka kait beha Ratri.
Tomo, supir pribadinya meloloskan kemeja Ratri. Sardi dan Tomo tersenyum puas. Sardi lalu mengulum tetek kiri Ratri sedangkan Tomo mengulum tetek kanan Ratri.