Takdir yang begitu kejam mempertemukan Kalla dengan sosok keluarga Arogan. Ia dituntut untuk mengurusi ke-3 anak dari Tuan yang telah membuat kehidupannya hancur dalam sekejap. Lelah, Sakit, Kesal, dan Bahagia dia rasakan dalam mengerjakan tugasnya sebagai pembantu di keluarga kaya raya Adhitama. Bagaimana bisa dia akan menjadi pembantu dan mengurusi ketiga anak dari Tuan Adhitama jika dia saja tidak menyukai anak-anak? Akankah Kalla dapat bertahan dalam menjalani tugas barunya ini? ------------------ "Ibu.. Ayah!" ucap Kalla dengan mata terkejut saat melihat rumah dan kedua orang tuanya yang sudah hancur. "Hiks.. Ibu, Ayah. Ini semua ada apa?" runtuh sudah pertahanan kalla, ia memeluk dan memangku kepala Ayahnya dengan perlahan saat melihat kondisi Ayahnya yang babak belur akibat di pukuli. "Nn..nak Ma..afin Ayah"ucap sang Ayah sambil berusaha tersenyum dan mengusap pipinya Seorang berbadan tegap dan gagah menghampiri Kalla dan Ayahnya sambil berkata "Nyonya muda Wijaya, Tuan Wijaya telah menjual Nyonya agar mengikuti kami" Kaget, Kalla sangat kaget mendengar ucapan pria tersebut, ia melihat sang ayah dengan bertanya-tanya, namun hanya anggukan dan gerakan bibir yang seolah mengatakan 'ikutlah dengan mereka' itu mampu membuat hidup Kalla hancur. Orang tuanya sendiri menjual dirinya. ------------- "Aunty Kalla, tetap bersama dengan Arsyana ya.. Arsyana ga mau kehilangan aunty" "Aunty!!!! Look mee!! Horeee Adnan dapat juara lomba mewarnain!!" "Saya tidak menyukai Aunty, Aunty terlalu lemah. Tapi karena itu saya ingin melindungi Aunty" "Terima kasih Kalla, telah takdir di kehidupan saya yang kejam ini. I love you"All Rights Reserved
1 part