Story cover for Bahagia Dalam Halal by nisaasmane
Bahagia Dalam Halal
  • WpView
    Reads 48
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 48
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 06, 2022
"Fauzan!"

Seketika dia menghentikan langkahnya, tanpa berbalik badan. "Ada apa?"

"Mau pulang?"

"Iya. Assalamu'alaikum."

"Ana uhibbuka fillah!" ucapku tegas. Entah keberanian darimana aku mengatakan ini tiba-tiba.

"Kau bicara pada siapa?"

"Memangnya ada siapa lagi di sini?"

"Apa kau yakin yang kau katakan itu karena Allah?"

"Apa selamanya yang aku sebut cinta ini hanya dari nafsu, Fauzan? Manusia bisa berubah, kan? Allah Maha Pemaaf, Allah menerima taubat! Kau tahu itu, kan?" ucapku sedikit menaikkan nada suara.

"Maaf. Jangan berharap padaku!"

"Aku bisa berubah."

"Aku percaya itu, Sahla. Tapi tolong jangan berharap padaku!" ucapnya sebelum akhirnya berlalu pergi.

***

@annisaasmane

Gak asik dong kalo gak vote komen😋
All Rights Reserved
Sign up to add Bahagia Dalam Halal to your library and receive updates
or
#31fauzan
Content Guidelines
You may also like
ALIF (TERBIT) by Sastra_Lara
71 parts Complete
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sarjana kriminologi yang memilih karier sebagai polisi reserse. Sebuah kasus membawa Alif bertemu kembali dengan gadis yang ia cari selama sepuluh tahun ini. Gadis kecil yang pernah ia dekap dalam keadaan sekarat, sekarang tumbuh menjadi perempuan cantik nan penuh kejutan. Pertemuannya dengan sang gadis membawa kemudahan bagi Alif dalam menyelidiki kasus tersebut. Sama halnya, mudah bagi Alif untuk jatuh hati dengan Lahya Deemah, gadis berusia 18 tahun. "Lahya ini anak kecil, mana boleh menikah dengan Gus yang umurnya jauh di atas Lahya?" "Boleh. Bapak kamu sudah merestui." "Apa yang Gus inginkan dari anak kecil seperti Lahya?" "Izinkan saya membimbing kamu dalam dekapan hangat, sampai selamat ke tangan Tuhan." "Tapi, Lahya sudah bertunangan." "Apa yang kamu tunggu dari sebuah penantian yang dia tawarkan, Lahya? Sedangkan saya di sini menawarkan kepastian, namun tak kunjung kamu beri jawaban. Saya semakin takut tenggelam dalam mata itu dan hafalan Quran saya tertinggal mengambang. Sejatinya yang haram takkan mungkin menjadi halal dan suci. Maka dari itu jadilah halal bagi saya, dan saya akan selalu suci untuk bisa menyentuhmu seperti kalam-Nya." '__'__'__' ⚠️DILARANG KERAS MELALUKAN PLAGIASI BERKEDOK TERINSPIRASI⚠️ ⚠️Hak cipta dilindungi Allah Ta'ala⚠️ [Disarankan untuk tidak membaca cerita ini di tempat umum. Dikarenakan dapat mengalami gejala baper, salting, senyum-senyum sendiri, menangis dan emosi disatu waktu] '__'__'__' Start : Juli 2023 End : September 2024
You may also like
Slide 1 of 10
Dear Imamku (Completed√) cover
ALIF (TERBIT) cover
Kamu Separuh Agamaku [TERBIT] cover
Mahligai Cinta [END]✓ cover
Bukan Romansa Biasa-BRB [End] cover
Kupinang Kau Dengan Sholawat (END) cover
My Heaven Princess cover
MAS WILDAN [END] cover
Kilometer Cinta [Complete] ✔️ cover
Annam Al Abbiyan  cover

Dear Imamku (Completed√)

58 parts Complete

(Judul sebelumnya Ana Uhibbuka Fillah Pak Dokter) ●_● Mencintai secara sepihak memang menyakitkan, tapi Allah mempunyai rencana lain. Allah mempersatukanku dengannya dengan takdir yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku memang memiliki raganya tapi tidak dengan hatinya, Allah memang mempersatukan aku dengannya tapi tidak dengan hati kami. Hingga akhirnya kata "Ana Uhibbuka Fillah" itu terucap dari bibir indahnya. Kata terindah yang pernah kudengar dari sosok Farzan. Kata yang dapat mengalahkan seribu kata cinta. Allah selalu memiliki rencana indah setelah kesusahan yang kita lewati. Bersabar, tidak ada kebahagiaan yang abadi, tidak ada penderitaan yang abadi, jika Allah berkehendak, selalu ada cinta di dalamnya. Selasa 2 November 2018. Np : (Teypo bertebaran,) Budayakan add di library ya*_* 💞 ●_●●_●●_● Soal cinta atau tidak itu tergantung hati, dan hati saya berkata iya. -Farzan Rayhaan Shakeil.