Meisya, wanita yang mengalami KDRT dalam rumah tangganya harus berjuang mempertahankan pernikahannya demi orang-orang di sekitarnya. Namun, keinginannya goyah ketika ia benar-benar di titik lelah dan sang mantan muncul tiba-tiba. Bayangan pengkhinatan suami, sikap suami, menari-nari di atas kepala. Bukankah dia berhak bahagia? Akankah Meisya tergoda dan memilih bercerai? Atau akan menemukan solusi permasalahnnya?