Story cover for Pamit Tapi tak Pergi by rihaluka911
Pamit Tapi tak Pergi
  • WpView
    Reads 20,049
  • WpVote
    Votes 728
  • WpPart
    Parts 18
  • WpView
    Reads 20,049
  • WpVote
    Votes 728
  • WpPart
    Parts 18
Complete, First published Apr 12, 2022
"Kamu yang bikin aku percaya nggak semua cowok itu jahat. Tapi kamu juga yang hancurin kepercayaan itu."

-Arimbi Letta Biani


***


Letta menyuruh Juan pergi setelah kepercayaannya hancur. Tapi cinta kadang keras kepala, tak pernah benar-benar mau pergi, bahkan saat diminta.

Pamit tapi tak pergi adalah kisah tentang luka, gengsi dan dua hati yang belum selesai.
All Rights Reserved
Sign up to add Pamit Tapi tak Pergi to your library and receive updates
or
#449kesempatankedua
Content Guidelines
You may also like
F A K E ? [End] by zeevadeva__
58 parts Complete
[Follow sebelum baca] "Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan. "Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersandar di bahunya. Yang tidak lain, ialah Agatha. Rheva tersenyum kecut dan berusaha menahan air matanya. "Madep belakang coba" Alvaro menyernyit bingung namun tak urung mengikuti perkataan Rheva dari sambungan teleponnya. Alvaro memalingkan wajahnya dan menghadap ke belakang setelah menyuruh Agatha untuk duduk tegap kembali. Alvaro terpaku saat melihat Rheva berdiri tidak jauh di depannya. Memutuskan sambungan telepon sepihak, Rheva langsung bergegas pergi saat Alvaro masih mematung di tempat. Begitu pun juga dengan sosok perempuan yang tadi bersama dan bermesraan dengan Alvaro. Alvaro masih terpaku di tempatnya karena tidak menyangka akan bertemu dengan Rheva di sini. Ah, lebih tepatnya dia ketahuan berbohong karena lebih memilih berjalan dengan Agatha dan mengingkari janjinya dengan Rheva. Saat ia ingin menyusul Rheva, sebelah tangannya di tahan oleh Agatha yang diam-diam tersenyum senang dalam hati saat melihat kedua mata Rheva berkaca-kaca tadi. "Mau kemana?" "Aku harus nyusul Rheva, Tha. Aku nggak mau dia berpikir yang engga-engga" "Kamu mau nyusul dia, dan ninggalin aku sendiri di sini?" Alvaro mengacak rambutnya frustasi karena bingung ingin menyusul Rheva atau meninggalkan Agatha sendirian di sini. Yang penasaran, yuk langsung baca aja. Jangan lupa follow, vote, comment sama share ya! #rank 1 in Fakboi [30 - 09 - 2021] #rank 1 in Umum [23 -10 - 2021] #rank 1 in Umum [30 -10 - 2021] #rank 1 in Fakboi [08 -11 - 2021] #rank 1 in Umum [11 - 11 - 2021 - 30 - 11 - 2021] #rank 1 in School [08 -12 - 2021] #rank 1 in Sahabat [18 - 12 - 2021] #rank 1 in Fakboy [12 - 01 - 2022] #rank 1 in Nangis [01 - 02 - 2022] #rank 2 in Friendship [12 - 03 - 2022] #rank 1 in Friendship [13 - 03 - 2022]
Don't Talk About Money by catheryn99
55 parts Complete
Pernah ga sih? Kalian sekelas sama anak beasiswa yang ganteng banget, pinter banget, tapi juga sombong banget. Padahal dia tuh miskin banget :( Bukannya Irin judging nih, tapi pernah sekali waktu dia sekelompok sama Tama dan maksa buat kerkel di rumahnya untuk tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, dan Irin baru tahu, ternyata di Jakarta masih ada ya rumah yang base nya dari kayu tanpa di semen. Letaknya dalam gang kumuh yang bau sampahnya kemana-mana. Tapi jujurly, kalian ga bakal lihat Tama seperti lingkungannya itu, walau dia juga ikut milah sampah yang bisa di daur ulang atau bisa dijual lagi sama bapaknya, semua hal ini yang mendukung Tama mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas terbaik, di tempat yang sama dengan Irin, lewat jalur surat keterangan tidak mampu. Tapi Irin sangat kagum sama Tama, bukan karena wajahnya aja yang tampan, walau hidup Tama terlihat jauh lebih susah dari Irin yang turun naik Jazz ke kampus, Tama ga pernah sekalipun terlihat mengeluh, ga kaya Irin yang perasaan hidupnya ngeluh mulu, malah pinter juga masih pinteran Tama, makanya Irin suka sama Tama, kalo kata Irin sih suka aja, ga yang gimana-gimana, tapi Irin tuh jadi suka ngintilin Tama, minta sekelompok sama Tama, minta diajarin Tama, mau makan bareng Tama atau bawain bahkan beliin Tama makanan, nawarin Tama balik bareng, mau main ke rumah Tama, sampai Tama tuh jengah, dan dari situ Irin menyimpulkan Tama sombong berikut berpemikiran sempit. "Kamu bisa ga? Ga usah dekat-dekat dengan saya? Saya ga butuh belas kasihan kamu, Irin. Jangan bawain saya makanan lagi, ga perlu tawarin saya pulang bareng kamu karena saya bisa sendiri. Jangan masuk ke dunia saya karena kamu tidak cocok. Kamu tidak perlu menempatkan diri sebagai saya karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan saya berjalan. Tapi di luar semua itu, saya bisa menjalankan hidup saya sendiri, tanpa bantuan kamu" Tapi, prinsip Irin tetap satu sejak awal. "Kamu lihat aja, kamu bakal balik dan ngemis cinta sama aku!"
You may also like
Slide 1 of 10
ALRIN cover
COMPLICATED cover
Sour Seventeen cover
DEAN (DETATA) cover
Setitik Harap cover
F A K E ? [End] cover
DIFFERENT TWINS [ END ]  cover
AMIRALTHAF [Completed] cover
Find A Way to My Heart (SUDAH TERBIT) cover
Don't Talk About Money cover

ALRIN

16 parts Complete Mature

Arin seorang gadis cantik yang sangat sangat menyukai anak kecil, ia sangat ingin memiliki adik mungil tapi sayang kedua orang tuanya tidak mau mengabulkannya, arin sangat kesepian bila kedua orang tuanya pergi untuk urusan bisnis, tapi berkat tetangga nya yang memiliki anak bayi yang umur nya masih satu tahunan membuat arin tak merasa kesepian karna ia bisa bermain bersama anak tetangga nya itu, tapi ada saja yang mengganggu nya ketika ingin bermain bersama bayi tetangga nya itu Alfin, alfin hidayatulloh tetangga nya yang sangat di benci arin karna kejahilan nya dan kelakuannya dia orang yang paling menentang arin bila arin bermain bersama adik nya serin, mereka selalu bertengkar entah karna masalah sempele atau masalah yang tak masuk akal Namun apakah kebenciannya bisa merubah nya menjadi cinta atau mungkin tetap menajdi musuh nya? serin mamam apa tuh" "udah tau makan roti masih aja di tanyain" "gue kan cuman sekedar basa basi belaka dari pada gak nanya sama sekali emang nya elo abang yang gak punya hati udah tau tante sarah sibuk bukannya momongin adeknya lo malah kelayapan gak jelas masih untung ada gue kalo gak duh gue gak tau tuh pasti tante sarah bakal ribet banget" "oooo jadi lo gak iklas bantuin mami gue iya"