Empat orang. Ada empat orang tersisa dalam kelompok mereka.
Choi Han, satu-satunya Master Pedang Kerajaan Rowoon.
Dua naga, satu hitam dan satu emas menjaga Henituse Duchy.
Archmage Menara Sihir, Rosalyn.
Dua ribu tahun.
Ya... sudah hampir dua ribu tahun...
Dua ribu tahun yang panjang.
Raon dan Choi Han mengawasi kerajaan Rowoon selama dua ribu tahun.
Para pahlawan Rowoon kembali ke tanah Henituse di bawah Kepemimpinan Duke saat ini, Deruth Henituse yang terlahir kembali.
Dua ribu tahun.
Dua ribu tahun hidup bersama, berkeliaran membantu orang kiri dan kanan. Menyelamatkan dan muncul dalam semua masalah kerajaan.
Sampai mereka menjadi legenda yang terlupakan dalam sejarah Rowoon, para pahlawan zaman dahulu.
***
Sequel dari karya A Savior Without Time (versi indo: Seorang Penyelamat Tanpa Waktu), karya @KaienVance !
[Disclaimer!]
Fanfic ini sepenuhnya milik author @KaienVance bukan milikku. Aku sudah dapat ijin dari author, terjemahan selain yang ini bisa jadi ilegal/tanpa persetujuan author.
Karya aslinya ada di wattpad dan ao3 dengan judul yang sama, A Lionheart's Destiny, dengan username author yang sama juga, Kaien24.
Please support author aslinya, kalian gak support diri ini juga gak apa- eh, abis baca ya wajib vote dong, apalagi ini mahakarya agung! *Clopeh mode on
Menikah dengan ayahnya sendiri?
Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama.
Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan.
Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya.
Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas.
Apakah Anathama bisa dihancurkan?
Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?