Di bawah langit malam, seorang gadis antusias mendatangi laki-laki yang terlihat sedang bersandar dirakitan besi yang memanjang di sepanjang jembatan.
Menyadari ada yang datang, laki-laki itu menoleh ke arah gadis yang belakangan ini memenuhi pikirannya.
"Lo ngapain ngajak ketemuan disini, lo kan lagi sakit, harusnya gue ke rumah lo aja."
"Perasaan lo masih sama ke gue?,"
Nolla, gadis itu mengangguk cepat.
"Lo masih cinta sama gue?,"
Lagi-lagi Nolla mengangguk.
"Kalau gitu tinggalin gue,"
Perkataan Atlas barusan membuat Nolla terdiam. Gadis itu menatap Atlas meminta penjelasan.
"Maksud lo apa?,"
"Nggak ada yang bisa dipertahankan Nolla, gue udah nyerah sama hubungan ini,"
"Gue udah menderita dari dulu, dan lo dateng nambahin perderitaan gue lagi, kehadiran lo itu malah buat masalah gue tambah rumit!."
"Jadi selama ini gue cuma beban buat lo At?," tanya Nolla dengan mata memanas.
Atlas berdecih."Selain beban, lo juga nggak sadar diri!,"
"Maaf," cicit Nolla dengan air mata yang mulai jatuh.
"Baik lo pergi dari sini, gue muak liat muka lo,"hardik Atlas dengan tatapan tajamnya.
"Lo udah berubah At,"
Gadis itu berlari meninggalkan Atlas di sana, tangisannya pecah saat perkataan Atlas tadi terus terngiang-ngiang di pikirannya.
Ia tak memperdulikan suara bising teriakan orang-orang di sekitarnya, hatinya terlalu sakit untuk menerima kenyataan ini.
Lampu kuning menyoroti seluruh tubuhnya, sebelum akhirnya sebuah tabrakan truk besar tak dapat lagi di hindarkan.
BRAK!
Masukan cerita ini ke perpustakaanmu, baca dan ikuti alurnya.
Happy Reading
Happy Reading!
"Loh, ntar-ntar, mama nitipin gue ke abang-abang biar gue bisa dididik sama mereka? Kelakuan mereka kan lebih laknat dari gue."
.....
Dituntut agar bisa ini itu saja sudah cukup membuat Alea kesal.
Sekarang mamanya berulah lagi dengan menitipkan Alea di rumah keempat abangnya dengan dalih agar Alea menjadi anak yang lebih baik seperti mereka.
Lebih baik?
Abang pertama punya pacar cowok.
Abang kedua suka ngedugem.
Abang ketiga ngikutin jejak abang pertama.
Abang keempat suka balap liar.
Lebih baik dari mananya?
........
Akankah Alea dapat bertahan di rumah sang kakak? Mengingat Alea masih memiliki satu problem, yakninya tetangga rumah yang selalu menempel padanya setiap hari.
"Kayaknya gue alergi sama lo deh, setiap lo deketin tangan gue gatel, bawaannya pen gorok." -Alea
"Nego dikit boleh? Jangan gorok deh, kerok aja gimana?" -Angkasa