Allura langsung membuka pelindung kepalanya, menampakkan rambutnya yang tergerai panjang berterbangan ditiup angin musim gugur ini. Ia berlari gusar, hatinya sakit, jiwanya tercabik-cabik saat menyaksikan kakak laki-lakinya terbunuh dihadapannya. Pedang yang ia genggam segera ia ayunkan untuk menebas sang pembunuh belahan jiwanya, menyisakan seoonggok tubuh tanpa kepala. Ia memeluk kakak laki-lakinya, berusaha meredakan darah segar yang terus mengucur dari dada bidangnya. Namun tampaknya semua sudah terlambat. "Aku menyayangimu Allura." Ia tak lagi bersuara setelah kata-kata itu terucap, kedua mata Hector perlahan tertutup. Allura menangis sejadi-jadinya, seolah melupakan pertarungan yang tengah terjadi disekelilingnya. Sementara disisi lain, terdapat sepasang mata yang turut merasakan kepedihan, Aledric. Ia tak bisa berkata apapun lagi. Ia merasa kagum dan berduka atas Allura. Dialah sang pahlawan Cambridge, dialah yang berani menukar apapun demi Cambridge Allura, sang putri pemberani!
3 parts