"Lihat! putriku sangat cantik dan menggemaskan." Suara wanita paruh baya terdengar, penuh kasih sayang serta obsesi. "Wajah mungilnya, seperti peri." Mereka tentu mengangguk setuju. Siapa yang tidak menyetujuinya? Panggil orang itu, kemudian pajang kepalanya diruang tamu. "Sudah memikirkan sebuah nama?" Sang kepala keluarga mengusulkan. "Bagaimana dengan, Aleyza?" Namun, wanita glamor yang memegangi iPad nya berkerut tidak senang. "Aku lebih suka Ralaya." "Aleyza Desmond." "Apa?" Lanjutnya menatap tajam, tidak ingin dibantah. Hening beberapa saat, sampai helaan nafas terdengar. "Aku setuju. Kau Helen, bisa memanggilnya Aya." Jika yang bersuara adalah beliau, membantah sama saja dengaan menggali kuburan sendiri. Sementara kebahagiaan menyelimuti seluruh keluarga itu, sosok kecil berpipi gembul itu terlihat tersenyum melihat kasih sayang dan cinta yang berlimpah ditujukan untuk dirinya.All Rights Reserved
1 part