Kita belum ada sekarang. Waktu belum mengizinkan. "Tentangku yang kamu tahu, kamu yang ku butuhkan." Kalimat itu tercetak jelas di rongga otak seseorang pada pukul 10.00 malam di Kota tempat tinggalnya. Berkali-kali ia merengkuh sepi seorang diri, kini ia kembali berdiri dan menatap masa depan yang lebih baik dari hari ini. Salah satu permintaan manusia itu yaitu berharap kamu menjadi salah satu alasan bahagianya.