Kala khayalak ramai mendambakan hujan, Rahmat justru begitu membenci hujan. Karena baginya hujan begitu berisik dan merepotkan membuatnya mengingat sosok perempuan dengan 1.000 macam tingkah yang menjengkelkan. Namun siapa sangka, gadis merepotkan yang ia deskripsikan dengan hujan yang berisik dan menyebalkan justru menjadi hujan yang Tuhan berikan sebagai anugrah terbesar dalam hidupnya.