Radewa tak menyangka kehadirannya di sekolah barunya begitu naas. Bertemu dengan kakak kelas yang sekarang menjadi warga sekelasnya bagaikan petaka besar dalam hidupnya. Mengapa kakak ahhh, mantan kakak kelasnya itu kini sekelas dengannya? Rencana apa yang ingin di sukseskannya? Dan mengapa harus dia targetnya! Bukan yang lain saja?! Contoh pertama di hari pertama setelah usai mos ini contohnya. Gadis berhijab di lilitkan layaknya orang yang bakalan siap gantung diri itu berteriak di bangku nomor dua sambil memanggil dirinya sendiri 'Eneng toyib' menghentikan acara mengisi isian matematikanya. "Hei! Hei kamu yang duduk di bangku nomor satu! Iya-iya kamu! Yang duduknya cuma beberapa langkah dari masa depanku. Uye..." " Sini! Sini! Jangan jadi orang seriusan. Oh, iya lupa! Duduk sama eneng toyib aja. Mau? " "Kalo mau di seriusin..."gumam gadis itu pelan namun terdengar jelas di kupingnya. Itu bukan gumam tapi bisik keras namanya! Radewa tetap bungkam namun itu beberapa detik yang lalu. Bukan untuk yang sekarang ini, emosinya meluap naik setelah kata sindirin meluncur dari orang yang tidak begitu ia kenal namun mengenalinya sebatas kakak kelas masa SMP saja. "Tutup mulut lo sialan!" Deghhh ~Lamanda akan menunggu Radewa dengan segenap jiwa dan raga. Dan bila rasa ini kian memudar. Lamanda yang cantik ini akan melakukan percobaan untuk memilih timur, mungkin. Gantian 'Dia' yang mengikuti arah yang Radewa tuju.~ LAMANDA LUKASA LARASA KALASA MASAKA ULANDARI. ~Mungkin kita hanya di takdirkan sebatas'Pren' bukan 'Pren sehidup semati'~ Abang Satria toyib gans. Aku masih pemula dan banyak kekurangan sudi kiranya pren-prenku yang budinam membantu tante gemoy yang cantiknya mirip 'LALISA MANOHARAP' ini ≧∇≦All Rights Reserved
1 part