Xiao Yang Is Xuan Su Sword. [SVSSS]
  • Reads 709
  • Votes 127
  • Parts 2
  • Reads 709
  • Votes 127
  • Parts 2
Ongoing, First published Apr 20, 2022
Xiao Yang adalah penggemar novel Proud Immortal Demon Way, dengan nama pena Anggur mabuk Yang-Yang.

 Setelah mendapatkan notifikasi pembaruan novel. Cucumber bro dan Anggur mabuk Yang-Yang terlibat percakapan yang menyenangkan.

Siapa yang akan menyangka, itu adalah saat terakhir sebelum kematiannya.

Dia bersyukur telah pindah ke dalam novel bodoh Airplane shooting Toward the Sky [Xiang Tian Da Feiji]. 

Dan menjadi... Roh dari pedang legendaris dunia kultivasi, Xuan Su sword.

Xiao Yang: "......."

Jadi, dia bertekad dan memulai perjalanan untuk menemukan teman-temannya yang lain.

Xiu Ya: Yang-Yang sangat hebat!

Yun Fei (kipas lipat): Yang-ge, kamu sangat cantik!

Dong-er: siapapun yang mendekati Yang-Yang akan aku tusuk dengan racun! Hehehe

Ge-er: bisakah kamu membawaku pergi dari tuan pengecutku?

Cheng Luan: jika itu maumu! A-aku akan  pergi dengan enggan!

Xi-er: Yang-Yang sangat tampan! Bisakah aku menjadi kekasihmu?

Hong-er: ....

Xin Mo: Yang-Yang... Kenapa kamu marah? Uh.. baiklah-baiklah..lain kali, aku akan bersikap lembut!

Xiao Yang dengan wajah gelap: apa sih yang kalian katakan? 

Yue Qingyuan mendengus sedih,"A'Su... Bukankah aku tuanmu? Kemari, peluk aku...

Xiao Yang berlari untuk memeluk, bersandar dengan patuh.
All Rights Reserved
Sign up to add Xiao Yang Is Xuan Su Sword. [SVSSS] to your library and receive updates
or
#170xianxia
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
brother ; drarry cover
Kisah Tak Sempurna cover
Duke's Grip cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [PO] cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.