Juan and His Psycho Brother - Jeno x Jaehyun
  • Reads 23
  • Votes 1
  • Parts 5
  • Reads 23
  • Votes 1
  • Parts 5
Ongoing, First published Apr 20, 2022
"Lo itu cuma anak yang nggak diinginkan bunda sama ayah! Lo itu cuma parasit!"

Rana terdiam kala tak sengaja mendengar bentakan suara berat itu saat dia baru saja akan mengetuk pintu rumah temannya. Tak lama suara benda berjatuhan pun terdengar, tak hanya itu, suara pukulan dan teriakan ikut menyertainya. Rana bingung sekarang harus apa, masalahnya dia datang di waktu yang tak tepat dengan membawa tugas yang harus dikerjakan Juan. Tapi, persetan dengan itu. Dia lebih memilih dihukum oleh gurunya karena tugas kelompok berdua ini tidak lengkap daripada bertemu dengan orang yang menyeramkan seperti kakaknya Juan. 

Namun sayangnya, saat dia berbalik suara knop pintu yang terbuka pun terdengar. Langkahnya terhenti dengan degup jantung yang berdetak cepat tak karuan.

"RANA! PERGI DARI SINI! CEPAT!" Teriak lelaki yang tersungkur dengan banyak luka lebam diwajahnya yang membuat Rana terbelalak. Itu Juan! 

 Sejak hari itu, Rana tak pernah lagi bertemu dengan Juan.
All Rights Reserved
Sign up to add Juan and His Psycho Brother - Jeno x Jaehyun to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
BUCIN MAS ARSITEK  by niken_arum
141 parts Complete
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.
You may also like
Slide 1 of 10
BUCIN MAS ARSITEK  cover
CEO Versus Dokter (Republish)  cover
Raised by a Murderer 「Diasuh Oleh Seorang PEMBUNUH」 cover
Pembalasanku (Harem BL) cover
My Grumpy Patient cover
𝐄𝐒𝐂𝐀𝐏𝐄 🦋 [ ruka - haruto ] cover
The Antagonist ✅ cover
The Billionaire Prison cover
The Grey Control  cover
Kaleidoscope of Death/The Spirealm cover

BUCIN MAS ARSITEK

141 parts Complete

Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.