Bukan Kisah Yusuf & Zulaikha

Rank #1 trail Juli 2022

Kata orang, cinta adalah anugerah. Ia mampu membuat hidup menjadi lebih indah. Pun dapat membuat senyum di wajah selalu merekah.

Kata orang, cinta adalah kemuliaan. Ia mampu mengangkat derajat dari kehinaan. Pun dapat mengubah hamba sahaya menjadi penguasa.

Kata Qays, cinta adalah Layla. Ia mampu membuatnya gila. Pun berhasil merenggut segala kemewahan dunia yang pernah ada.

Kata Rumi, cinta adalah anggur. Ia memabukkan siapapun yang menenggaknya. Ia melenakan siapapun yang telah candu terhadapnya.

Tetapi kata orang juga, cinta itu cacat. Ia buta, tuli, dan bisu. Ia sama sekali tak sempurna.

Di sisi lain, kata Sujiwo Tejo, cinta adalah takdir. Ia tak bisa direncanakan hadirnya. Pun tidak mampu direncanakan akan diberikan untuk seseorang yang mana.

Hal ini selaras dengan kata Fiersa Besari. Cinta itu jorok. Dia hadir tanpa mengenal tempat dan waktu. Pun tanpa pandang obyek dan kondisi.

Bagiku, cinta adalah merpati. Ia akan pergi ketika dikejar, dan beralih mendekat ketika diikhlaskan. Tak ubahnya kisah Yusuf dan Zulaikha.

Dan kini, aku yang antipati untuk jatuh cinta kepada seseorang yang usianya lebih mudahu dariku, pada akhirnya harus luluh dengan dia yang baru kukenal satu bulan lalu. Dia yang terus menggempurku dengan kalimat, "Cinta tak pandang usia".

Mungkin inilah takdir terbaik Tuhan untukku. Sebagai hamba, tugasku hanya mengikuti alur yang dibuat oleh-Nya. Mengalir sepasrah air yang bermuara di samudra.