Vera sebenarnya memang mudah jatuh cinta. Dia jatuh cinta pada teman PMR-nya yang menggendong Vera saat pingsan waktu SMA dulu. Vera jatuh cinta pada kakak tingkat yang membelanya saat ospek kuliah. Vera mudah jatuh cinta, sepertinya. Jika perasaan merasa tergantung dan ingin memiliki sesaat itu adalah cinta, maka Vera mudah jatuh cinta. Vera pikir dia akan selalu begitu. Mudah jatuh, patah, lalu menemukan yang baru. Tidak sampai ia jatuh cinta pada David, teman sekantornya. Vera benar-benar merasa jatuh cinta sampai rasanya dia sesak tiap David secara terang-terangan hanya menganggapnya teman. Lalu Vera menemukan Btara, yang sayangnya hanya jadi pelewat sesaat sebab Vera tahu ada yang lebih pantas bersanding dengan pria itu. Herannya, Vera selalu berhasil menyangkal rasa cintanya saat itu menyangkut Anton. Pria yang selama beberapa bulan Vera bekerja jadi musuhnya itu perlahan berubah. Vera bukannya tidak menyadari bagaimana wajah galak Anton tidak pernah terlihat lagi belakangan ini. Vera sadar, tapi Vera terus menyangkal. ***