"apa kau tidak takut padaku?" tanya laki-laki itu kembali sehingga wanita tersebut kembali menghentikan langkahnya. Kini ia tidak hanya menolehkan kepalanya, melainkan membalikkan badannya sehingga perhatiannya sepenuhnya berada pada laki-laki tersebut. "tidak" jawab wanita tersebut setelah keheningan beberapa saat. "kenapa? kau tau hukumanku karena apa?" "aku tahu". "lalu?" "karena aku sudah terbiasa" "kau tahu, kalimat apa yang selalu ku pegang, sehingga aku mampu bertahan bekerja disini?" Laki-laki itu menggeleng. "Pada dasarnya fitrah seorang manusia itu suci, terlahir tanpa dosa". wanita tersebut mengatakannya dengan tatapan datar dan tegas setelah mereka mulai melewati jejeran-jejeran kamar sel yang berisi narapidana di dalamnya. "kau tau siapa namaku?" tanya laki-laki tersebut setelah lama bergeming. "tentu saja, kau sudah bersahabat dengan lapas ini, lagi pula siapa yang tidak kenal dengan dirimu di negeri ini" "selamat malam, austin"