Lelah dengan pekerjaannya sebagai budak korporasi di kota metropolitan membuat Hashi Mahika ngacir pulang ke kampung halaman dan menjalankan minimarket. Mengorbankan uang tabungan tak lupa tunjangan dari bapak ibu, maka jadilah. Tidak apalah penghasilan hanya cukup buat jajan, skincare, dan bayar kreditan mobil yang menunggu lunas sampai dua tahun ke depan, yang penting hidupnya tenang tanpa tuntutan. Tapi ternyata, angan memang sekadar angan. Sebab Ali Irawan, pemilik ruko yang ia sewa, si bujang lapuk tuan tanah yang terkenal pendiam itu ternyata galak dan menyebalkan luar biasa. Mana mungkin Hashi bisa tenang jika pria tersebut mampir, maka akan mengambil ini itu tanpa bayar? "Jual aja tanahnya buat beli minuman isotonik, Pak." "Halah, cerewet!" Kan, pantas saja Pak Ali membujang hingga kepala empat. Siapa yang betah?
24 parts