You, Me, and Prejudice
  • LECTURAS 62,711
  • Votos 2,337
  • Partes 36
  • LECTURAS 62,711
  • Votos 2,337
  • Partes 36
Concluida, Has publicado ene 18, 2015
ACTION SPEAKS LOUDER THAN WORDS.


Dear Readers,


Sebelum kalian membaca, aku beritahu saja, ini adalah cerita klise tentang dua orang yang dari dunia berbeda, mereka saling membenci, bahkan dengan perpisahan bertahun-tahun, perasaan tetap sama.
Namun, apa yang membuat cerita menarik bukanlah kalimat di akhir cerita, tapi prosesnya, proses bagaimana si karakter tumbuh seiring dengan waktu.
Jadi, silakan kalian membaca dengan sabar. Ceritanya akan tetap menarik, walaupun kau sudah tahu bagaimana akan berakhir. Seperti yang aku katakan, ini adalah cerita klise.


Lots of love,


Esque Marani.




                   Under 18
MATURE CONTENT MAY BE IMPLIED


#73 in ChickLit - May 2nd, 2016


Give out your review of the book. Link in my profile.
Thanks a lot, babes

----------------------------------------------------------
|            STARTED: January 20th, 2015.             |
|            COMPLETED: June 28th, 2015.             |
----------------------------------------------------------
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir You, Me, and Prejudice a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#15adultlife
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
ALANA : A Stepmother's Journey to Love de ytoway
40 Partes Concluida
Alana Refasya adalah perempuan yang nyaris tak tersentuh, elegan, mandiri, dan dihormati di dunia mode. Di usia 32 tahun, namanya bukan sekadar label, melainkan simbol eksklusivitas yang bertengger di puncak industri. Setiap gaun rancangannya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan seni yang membingkai keanggunan. Sosialita, selebritas, bahkan bangsawan berlomba mengenakan karyanya. Wajahnya menghiasi layar-layar raksasa di kota besar, terpampang dalam cahaya gemerlap yang menciptakan ilusi kesempurnaan. Namun, kesempurnaan adalah fatamorgana yang mudah runtuh saat berhadapan dengan kenyataan. Pernikahan dengan Erland Addison membawanya ke dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya, sebuah rumah yang megah, tetapi kehilangan makna sebagai tempat berpulang. Ada sesuatu yang salah di rumah ini. Mereka yang tinggal di dalamnya terlalu terbiasa untuk merasa tidak dicintai. Terlalu lama mengandalkan satu sama lain tanpa pernah benar-benar percaya bahwa mereka tetap membutuhkan sosok ibu atau pasangan hidup. Dan saat itu juga, kenyataan menghantam Alana dengan keras. Keluarga ini telah porak-poranda dalam genggaman perempuan yang seharusnya menjadi tempat pulang mereka. Hancur begitu saja. Mengikis keyakinan bahwa mereka pantas dan layak dicintai. Luka-luka lama mengakar begitu dalam, kepercayaan telah lenyap, dan di dalam rumah ini, rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali-tidak ada ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk. Anak-anak itu menatapnya dengan sorot mata waspada, seakan menunggu saat ia melakukan kesalahan. Mereka tidak butuh ibu baru. Mereka tak ingin percaya lagi. Dan Alana pun sadar... perjalanannya baru saja dimulai. Karena ia tahu, membangun rumah bukan sekadar memiliki dinding dan atap. Bahwa memenangkan hati tidak sesederhana merancang gaun yang sempurna. Dan di tempat ini, di antara hati yang telah lama kehilangan kepercayaan, ia mengerti satu hal, sekadar usaha tidak akan pernah cukup.
Someday de genitest
55 Partes Concluida
[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] Samantha menjalani hidupnya bagai di negeri dongeng. Ia menikah dengan teman sekolahnya, William, dan hidup bahagia meski tidak dikaruniai anak. Dunianya serasa runtuh saat sang suami divonis mengidap kanker mematikan, yang mengharuskan William untuk segera memperoleh keturunan sebelum terlambat. William tak mampu. Dan hanya ada satu cara untuk mewujudkannya. "Apa yang kamu minta dariku, adalah mustahil." Bisik Samantha ketakutan. "Sam...hanya ini satu-satunya cara. Wasiat Ayahku sudah jelas. Perusahaan yang ia tinggalkan ini, semua kerja keras yang kubangun dari puing-puing sejak Ayah meninggal ini, hanya akan jatuh padaku, anak-anakku, atau Hansel sepupuku. Kita sama-sama tahu bagaimana bajingannya sepupuku itu." "Dengan segala hormat, Liam, dia sama bajingannya dengan Kakakmu--yang kamu minta untuk menghamili aku." "Sam..." William menunduk penuh rasa bersalah. Namun tak sedikit pun ia mengurungkan niatnya. "Aku tidak akan memintamu melakukan ini kalau saja aku punya pilihan lain. Kakakku, adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan aku. Kami sedarah dan setelah semuanya usai, anak itu akan menjadi milik kita, darah daging kita, hak waris kita yang sah. Tidak akan ada yang tahu soal ini selain kita bertiga." "Aku yakin bajingan itu tidak akan setuju dengan ide sintingmu." Liam tersenyum tipis. "Namanya Ralf. Dan dia tidak sepenuhnya bajingan. Lagipula, Sam, keputusan ini mutlak ada di tanganmu." ***
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
ALANA : A Stepmother's Journey to Love cover
Thesis & Tension cover
FALLEN. Daddy 21+ cover
Buana Sang Dewi - Daily Writing Challenge NPC 2023 (END) cover
Mysha(21+)  cover
Mengetuk Hati Pak Darren  cover
As The Sun Goes Down cover
Let's Call the Whole Thing Off | Kanaka No. 3 cover
NO REGRETS cover
Someday cover

ALANA : A Stepmother's Journey to Love

40 Partes Concluida

Alana Refasya adalah perempuan yang nyaris tak tersentuh, elegan, mandiri, dan dihormati di dunia mode. Di usia 32 tahun, namanya bukan sekadar label, melainkan simbol eksklusivitas yang bertengger di puncak industri. Setiap gaun rancangannya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan seni yang membingkai keanggunan. Sosialita, selebritas, bahkan bangsawan berlomba mengenakan karyanya. Wajahnya menghiasi layar-layar raksasa di kota besar, terpampang dalam cahaya gemerlap yang menciptakan ilusi kesempurnaan. Namun, kesempurnaan adalah fatamorgana yang mudah runtuh saat berhadapan dengan kenyataan. Pernikahan dengan Erland Addison membawanya ke dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya, sebuah rumah yang megah, tetapi kehilangan makna sebagai tempat berpulang. Ada sesuatu yang salah di rumah ini. Mereka yang tinggal di dalamnya terlalu terbiasa untuk merasa tidak dicintai. Terlalu lama mengandalkan satu sama lain tanpa pernah benar-benar percaya bahwa mereka tetap membutuhkan sosok ibu atau pasangan hidup. Dan saat itu juga, kenyataan menghantam Alana dengan keras. Keluarga ini telah porak-poranda dalam genggaman perempuan yang seharusnya menjadi tempat pulang mereka. Hancur begitu saja. Mengikis keyakinan bahwa mereka pantas dan layak dicintai. Luka-luka lama mengakar begitu dalam, kepercayaan telah lenyap, dan di dalam rumah ini, rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali-tidak ada ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk. Anak-anak itu menatapnya dengan sorot mata waspada, seakan menunggu saat ia melakukan kesalahan. Mereka tidak butuh ibu baru. Mereka tak ingin percaya lagi. Dan Alana pun sadar... perjalanannya baru saja dimulai. Karena ia tahu, membangun rumah bukan sekadar memiliki dinding dan atap. Bahwa memenangkan hati tidak sesederhana merancang gaun yang sempurna. Dan di tempat ini, di antara hati yang telah lama kehilangan kepercayaan, ia mengerti satu hal, sekadar usaha tidak akan pernah cukup.