Hidup di tengah keluarga yang membenci kehadiran diri, seolah membuatku ingin terlepas dari dunia dan menyusul Ayah di surga. Namun, kenapa takdir kematian belum memihak? Kehidupanku di dunia masih terus berlanjut. Sampai detik ini, di mana sosok yang berharga pun berhasil membuatku terpuruk. Terima kasih atas kejutannya. Aku pamit. "Topeng ini perlahan retak. Tak sanggup menahan derita yang kian berkerak."