DI JODOHKAN | Hyuckren (SUDAH TERBIT)
  • Reads 274,701
  • Votes 15,682
  • Parts 22
  • Reads 274,701
  • Votes 15,682
  • Parts 22
Ongoing, First published Apr 27, 2022
🔞
"Apaan sih lo? Jangan mentang-mentang gua kecil gini ya, dan seenaknya lo ngangkat gua!"

"Diem atau gue cium?"

"Lo pengen gua pukul tau nggak!"

"Tidur." 

Dan akhirnya Renjun tidur dengan posisi membelakangi Haechan. Karena selimut hanya ada satu maka dengan enteng Haechan menarik tubuh mungil Renjun agar menempel ke tubuhnya.

"An...."

"Diem."


[DIALOG NON BAKU!]


[Published : 06 Mei 2022]
[End 1 : 02 Juli 2022]
[End 2 :?

-𝐑𝐞𝐧_𝐋𝐞𝐞𝐍𝐚00

BXB‼️

#2 - renjun [02/07/22]
#1 - kpopfanfiction [09/05/23]
#5 - huangrenjun [10/05/23]
All Rights Reserved
Sign up to add DI JODOHKAN | Hyuckren (SUDAH TERBIT) to your library and receive updates
or
#6kpopfanfiction
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.