Kanara begitu mencintai sosok pria yang selalu ada untuknya itu, dia adalah Samudera. Samudera seperti sebuah lautan yang sangat luas bagi Kanara. Di sana, ia bebas melakukan apapun. Menangis, tertawa, marah, kesal, semua bisa ia luapkan di dalam lautan itu. Sebab, hanya Kanara dan Samudera yang tau bagaimana keadaan mengombang-ambingkan hidup mereka. Bagaimana semesta mempermainkan situasi mereka, dan bagaimana Tuhan meluluhlantakkan perasaan mereka. Namun suatu ketika, mereka harus dipisahkan oleh jarak yang melebihi luasnya lautan. Mampukah mereka bertahan pada keadaan yang bertubi-tubi menusuk jantung mereka?