Keputusan yang cukup besar Abel ambil membuatnya harus melepaskan beberapa hal. Bahkan dirinya sampai harus melepas laki-laki yang pernah mengisi hatinya. Ia melepas laki-laki itu dengan rasa kecewa yang besar. Bukan kecewa karena keputusannya untuk menjadi Ibu bagi Abil, tapi kekecewaannya pada laki-laki itu. Luka yang sudah lama itu ternyata masih belum juga sembuh. Bahkan Abel semakin menjadi pemilih jika ada laki-laki yang mendekatinya. Ia tak ingin kecewa untuk kedua kalinya karena saat ini bukan hanya dirinya yang ia pikirkan, tetapi Abil juga. Abel bahkan berpikir bahwa dirinya pun sanggup untuk tetap sendiri. Ia merasa cukup hanya dengan memiliki Bunda, Ayah, Abil, dan sahabatnya. Hingga permintaan Abil dan orang-orang tersayangnya kian sering ia dengar. "Papi bisa dibeli di mana?" Ini kali pertama Abil ucapkan saat usianya 3 tahun. "Abil mau Papi." Permintaan ini kembali ia dengar saat usia Abil 4 tahun. "Kalau temboknya makin tinggi, gimana Abil bisa punya Papi," komentar Nadifa, sahabat Abel. "Nggak semua laki-laki kayak Dino. Dicoba, dong, buat buka hati," nasihat Tiara, sahabat Abel juga. Akankah ada laki-laki yang dapat meruntuhkan tembok besar Abel dan berhasil mengetuk hatinya? Akankah Abil mendapatkan Papi yang ia dan Abel mau serta dapat menyayanginya? Note: Cerita ini karya asli aku yang berawal dari cerpen yang sudah pernah aku publish di laman blogspot kemudian aku kembangkan. Please jangan plagiat ya guys! #1 Adoption - 21/11/22 #3 Adara - 16/04/23 #1 Orion - 11/10/23 #7 Generalfiction - 18/04/23 #1 Couple - 18/01/24 #3 Relationship - 05/01/24 Start : 29 April 2022 End : 23 Oktober 2022
35 parts