Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja, hingga tanpa sadar membawa keduanya terjebak dalam perasaan yang sama. "Sekali lagi, terima kasih?" Mengerti tatapannya, Flo langsung menyerukan namanya. "Flo, Florenza Qiandra." "Yaa, terima kasih banyak, Florenza." Flo mengangguk, sebelum lelaki tersebut keluar dari mobilnya. Di tangannya, kini sudah terdapat sebuah kartu nama. "D'El Corporation, Denzel Edelsteen." Gumam Flo. Disaat hati beradu dengan gengsi, serta ego menghantui. Akan kah salah satu dari mereka mengalah? Berani mengungkapkan perasaan yang sebenarnya? "Lupain, apa yang saya bilang tadi. Karena setelah ini, mungkin saya juga bakal lupain perasaan saya ke kamu." -Denzel Edelsteen- "Maafin aku. Aku mau tarik ucapan aku waktu itu, perasaan Om ke aku, sama sekali ga salah. Aku emang bodoh, aku baru sadar sama perasaan aku sendiri pas Om ga ada disamping aku. Aku ga tau mau bilang apalagi, tapi yang jelas, aku nyesel, aku beneran takut, karena udah biarin Om pergi." -Florenza Qiandra-