Picture
  • Reads 23
  • Votes 5
  • Parts 3
  • Reads 23
  • Votes 5
  • Parts 3
Ongoing, First published May 07, 2022
Tergila-gila dengan sebuah lukisan seorang pangeran tampan yang membuat seorang perempuan ini berfikiran bahwa pangeran ini akan menjadi pasangannya

"Kira-kira kalau pangeran ini nyata gue bisa jadi pacarnya ngga ya?" 

Ia semakin yakin bahwa lukisan ini akan menjadi nyata ketika ia bertemu dengan seorang nenek-nenek misterius yang tak sengaja bertemu dengannya. 

Kejanggalan mulai terjadi ketika dia mengamati lukisan tersebut yang sedikit berubah pada mahkotanya. Kira-kira lukisan tersebut akan nyata atau hanya sebuah halusinasi?










Halo semuanya ini cerita tentang kerajaan pertama aku jadi kalo ada yang aneh tolong dimaklumi, semoga kalian suka!!!
All Rights Reserved
Sign up to add Picture to your library and receive updates
or
#541dunialain
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
The Qonsequences cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.