Back to Our Memories

Untuk mengisahkan suatu cerita lama yang kutulis ulang, seperti sebuah kecurangan bukan? Kenapa? Sebab waktu berjalan sangat cepat, seperti apa yang ku rasa selama ini hanya ilusi belaka. Memangnya dimana masa laluku? Kenapa yang kuingat hanya potongan kecil yang mungkin terkenang dalam ingatan dan bisa jadi sudah jadi kepingan memori yang hilang. Tapi cerita ini ku fokuskan untuk memberi kesan pada seseorang yang membaca tulisan ini dengan senyum yang mungkin sangat kuingat bagaimana bentuk bibirnya yang terangkat lucu. Atau pembacanya adalah diriku sendiri di umur separuh baya yang sudah menimang anak dua?
Ini adalah sebuah cerita yang kutulis ulang dengan berbagai bungah rasa yang pernah kudalami. Bukan untukmu seorang, ini adalah penenang bagi semua yang akan mengenang.