Nama paduan suara SMA Simfoni Kasih memang tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, banyaknya prestasi yang dicapai oleh mereka, sekalipun kancah internasional.
Namun, akan ada yang namanya silih berganti. Sejak angkatan emas lulus dari SMA Simfoni Kasih, nama paduan suara ini mulai merosot. Terlebih, hasil terburuk yang dicapai oleh angkatan selanjutnya, benar-benar menjadi akhir dari nama paduan suara Simfoni Kasih.
Merasa rugi sebab hal itu, Stefanny mulai meyuarakan keinginannya untuk bisa mengembalikan nama itu. Dia tidak egois, dia hanya mewakili perasaan beberapa siswa yang tujuan awalnya masuk SMA Simfoni Kasih adalah ingin mengikuti eksul paduan suara.
Sebuah undangan tentang perlombaan paduan suara terbesar yang masuk ke SMA Simfoni Kasih, membuat Fanny semakin menggebu-gebu, begitupun dengan siswa-siswi yang lain yang juga begitu.
Singkatnya, grup paduan suara dapat terbentuk. Namun, mampukah mereka bersaing kembali? Mampukah mereka menyatukan semuanya untuk meraih apa yang diinginkan?
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.