Seorang Radit sangat mempercayai kata cinta yang tak akan ada selamanya, nyatanya? Tak ada yang mencintai dirinya, seperti Alm. Bundanya. Dirinya yang nakal, bengis, tempramental, dan sangat emosional, apa lagi dengan gadis bernama Kirana, gadis yang sudah masuk ke dalam lingkup keluarganya. Gadis yatim piatu yang merantau ke kota saat usianya 12 tahun, waktu itu. Radit membencinya, dan hanya menganggap Kirana adalah babunya saja. Ia tak sudi menganggapnya sebagai bagian keluarganya. Apakah Radit bisa mempercayai adanya cinta abadi?