Story cover for SUNDAY by HaveDream_ofc
SUNDAY
  • WpView
    LECTURI 55
  • WpVote
    Voturi 13
  • WpPart
    Capitole 5
  • WpView
    LECTURI 55
  • WpVote
    Voturi 13
  • WpPart
    Capitole 5
În curs de desfăşurare, Prima publicare mai 10, 2022
SUNDAY
By : _rainsmoochies

'Tekanan membantu mu untuk tumbuh'.

Mungkin Kata ini sangatlah cocok untuk Azkadina Finley perempuan yang mendapatkan tekanan di usia muda yang di sebabkan oleh kedua orangtuanya sendiri. Di paksa untuk selalu mendapatkan peringkat di sekolah lalu hal itu kini menjadi sebuah ambisi untuk Azkadina sendiri.

'di paksa secara halus di tekan dengan perlahan' itulah yang di berikan kedua orangtuanya untuk Azkadina bukan lagi kasih sayang yang tulus.

'Azkadina Finley si penyuka ketenangan'.
Toate drepturile rezervate
Înscrieți-vă pentru a adăuga SUNDAY la biblioteca dvs. și primiți actualizări
sau
#9sunday
Linii directoare referitoare la conținut
S-ar putea să-ți placă și
Fractured Cheerfulness (On Going) de Baperterussss
24 capitole În curs de desfăşurare
"Lo beneran bego, Fin. Gimana sih, gini aja lo ga ngerti-ngerti?" Satria menggelengkan kepala frustasi. Alfina cuma bisa cengengesan. "Jangan bosen ngajarin gue, ya." Di balik senyum yang tak pernah hilang, Alfina Adzra Wardana adalah anak yang terjebak di antara dua dunia. Dunia di mana dia terlihat ceria, ekstrovert, dan penuh semangat. Tapi ketika bel tanda pelajaran berbunyi, dia lebih memilih untuk menghindar daripada berhadapan dengan angka, rumus, atau teori-teori yang malah bikin pusing. Matematika? Ekonomi? Hanya kata-kata kosong yang dia coba terjemahkan dengan senyum yang terus dipaksakan. Satria, cowok yang dipaksa jadi tutor pribadi Alfina, udah sampai titik frustasi. "Lo bener-bener bego!" katanya, meskipun di balik itu, dia enggak bisa menahan rasa kagum pada dunia Alfina yang penuh warna dan seni. Karena ada satu hal yang Alfina tahu dengan pasti: dunia seni adalah tempat dia bisa bersinar. Setiap goresan kuas di kanvas adalah tempat dia bisa bebas, tanpa perlu penilaian orang lain. Tapi di rumah dan di sekolah, ada satu sosok yang terus dibandingkan dengan Alfina-adiknya Thalita, yang cerdas dan selalu jadi juara kelas. Alfina merasa dirinya selalu kalah. Di balik kebingungannya dan perasaan tak cukup, Alfina mencoba menemukan cara agar bisa berjuang untuk dirinya sendiri. Tapi, apakah itu cukup? Dan di tengah semua itu, apakah Satria, yang frustrasi mengajar, bisa melihat potensi besar dalam diri Alfina yang selama ini dia abaikan? Apakah Alfina bisa melepaskan diri dari bayang-bayang adiknya? Apakah Satria bisa melihat lebih dari sekadar kegagalannya?
S-ar putea să-ți placă și
Slide 1 of 9
Fractured Cheerfulness (On Going) cover
Our Times (Completed)  cover
ALVIVA (END) cover
00.00 cover
Sama tapi Berbeda [END] cover
The Buddy's cover
All Secrets [End] cover
His Little Girl [TAMAT] cover
AKSARA cover

Fractured Cheerfulness (On Going)

24 capitole În curs de desfăşurare

"Lo beneran bego, Fin. Gimana sih, gini aja lo ga ngerti-ngerti?" Satria menggelengkan kepala frustasi. Alfina cuma bisa cengengesan. "Jangan bosen ngajarin gue, ya." Di balik senyum yang tak pernah hilang, Alfina Adzra Wardana adalah anak yang terjebak di antara dua dunia. Dunia di mana dia terlihat ceria, ekstrovert, dan penuh semangat. Tapi ketika bel tanda pelajaran berbunyi, dia lebih memilih untuk menghindar daripada berhadapan dengan angka, rumus, atau teori-teori yang malah bikin pusing. Matematika? Ekonomi? Hanya kata-kata kosong yang dia coba terjemahkan dengan senyum yang terus dipaksakan. Satria, cowok yang dipaksa jadi tutor pribadi Alfina, udah sampai titik frustasi. "Lo bener-bener bego!" katanya, meskipun di balik itu, dia enggak bisa menahan rasa kagum pada dunia Alfina yang penuh warna dan seni. Karena ada satu hal yang Alfina tahu dengan pasti: dunia seni adalah tempat dia bisa bersinar. Setiap goresan kuas di kanvas adalah tempat dia bisa bebas, tanpa perlu penilaian orang lain. Tapi di rumah dan di sekolah, ada satu sosok yang terus dibandingkan dengan Alfina-adiknya Thalita, yang cerdas dan selalu jadi juara kelas. Alfina merasa dirinya selalu kalah. Di balik kebingungannya dan perasaan tak cukup, Alfina mencoba menemukan cara agar bisa berjuang untuk dirinya sendiri. Tapi, apakah itu cukup? Dan di tengah semua itu, apakah Satria, yang frustrasi mengajar, bisa melihat potensi besar dalam diri Alfina yang selama ini dia abaikan? Apakah Alfina bisa melepaskan diri dari bayang-bayang adiknya? Apakah Satria bisa melihat lebih dari sekadar kegagalannya?