"Abian, ibu boleh minta sesuatu?" Diujung mata wanita yang terbaring lemah itu sudah siap untuk menjatuhkan air matanya. "Iya, Bu?" "Gita sudah kehilangan ayahnya sejak kecil. Dia juga baru saja kehilangan seorang kakak laki-laki yang selalu melindunginya. Dan mungkin sebentar lagi dia akan kehilangan sosok ibu yang tidak bisa menjadi sosok yang mendengarkan keluh kesahnya seperti biasa." Wanita itu meraih tangan Abian dan menggenggamnya erat. "Boleh ibu minta kamu untuk menjaga Gita selamanya? Dengan menjadikan dia sosok istri yang bisa kamu lindungi kapan saja. Sehingga ibu bisa tenang meninggalkan putri ibu saat ibu sudah tiada." Tangisan yang Abian dengar sangat memilukan, bahkan genggaman itu semakin menguat. Abian kelu, ia bingung untuk menjawab apa. Bagaimana dengan kekasihnya? Bagaimana ia bisa menjelaskan semuanya pada Fanya? Bagaimana Abian bisa menerima Gita yang ia kenal sebagai partner magang dan tak lain adalah adik sahabatnya yang sudah meninggal sejak 2 jam lalu sebagai istrinya? Abian belum siap, ia sangat takut mengecewakan seseorang kedepannya. _______________________________________ JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU