[ON GOING]
Tentang kita yang pernah memaksakan perbedaan. Tentang sebuah rasa yang seharusnya tidak boleh kita lanjutkan. Tentang bagaimana aku dan kamu mengakhiri sebuah kisah dengan banyak harapan palsu.
Kenapa kita harus bertemu jika pada akhirnya kita harus berpisah? Bukankah seharusnya pertemuan ini kesalahan? Bukankah dari awal kita tahu bahwa kita tidak mungkin? Namun mengapa aku dan kamu malah membuatnya menjadi naskah manis yang penuh dengan kasih?
Tuhan satu, Bumi satu, Matahari satu, namun mengapa aku dan kamu berbeda seperti daratan dan lautan. Lantas kenapa kita memaksakan semuanya?
_______________________________
Note:
Ini work pertama yang akan serius kutulis setelah melewati kelabilan yang amat sangat banyak. Ini bukan work pertamaku, dan cerita-cerita yang dulu pernah kalian baca memang aku unpublish. Tapi, bukan berarti cerita itu akan punah. Aku hanya merevisi penulisan dan alurnya sedikit, karena bahasanya terlalu alay untuk aku yang bukan anak sekolahan ini lagi huhu.
Okay, selamat membaca teenfict-ku ini, dengan couple Rean dan Ramalea!
Tertanda;
Yemima.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-