Story cover for untuk mereka [On Going] by nadhirata
untuk mereka [On Going]
  • WpView
    Reads 262
  • WpVote
    Votes 211
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 262
  • WpVote
    Votes 211
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published May 14, 2022
Mereka yang baik belum tentu bisa memahami.


"Wih udah gede ya sekarang? badan nya juga tambah gendut berisi gitu, gamau diet? ntar ga ada yang naksir loh"

_______

"Loh Rumi?? aku kira siapa, soalnya dari jauh keliatan kaya ibu-ibu sih hahaha maaf maaf."

________

"Kakak sepupu mu keliatan jauh lebih muda dari pada kamu loh, malah kamu yang kelihatan tua gitu."





ucapan yang mereka lontarkan mungkin terdengar sederhana, tapi rasa sakit hati tidak sesederhana itu.

menutup diri hingga takut untuk bersosialisasi, takut orang lain akan membicarakan tentang hal yang sama, itu menakut kan.


#1 mental healthy [19/05/22]
All Rights Reserved
Sign up to add untuk mereka [On Going] to your library and receive updates
or
#823nonfiksi
Content Guidelines
You may also like
ABOUT ME : Aku Ingin Istirahat by zei_llyn
17 parts Ongoing
"Kamu harus mendapatkan nilai sempurna." Ucap papaku dengan suara tegas, seolah-olah aku tak punya pilihan selain menjadi sempurna di matanya. "Kamu harus selalu mengalah dengan kakakmu." Ucap mamaku tanpa ragu dan menuntut. Bagi mama, akulah yang harus mengerti kakak dan mengalah jika bertengkar dengan kakak entah kakak yang benar atau salah. "Ini semua salahmu! Andai saja aku tak memiliki adik sepertimu!" Ucap kakakku dengan mata penuh kebencian, seakan keberadaanku adalah kutukan yang merusak hidupnya. "Kakakmu itu sudah sangat menderita, jadi kamu harus mengerti dia." Ucap nenekku, seperti akulah yang membuat kakak semakin menderita. "kamu mah enak! kamu pintar dan punya orangtua kaya!! Ga ada yang kurang dari hidupmu." Ucap salah satu teman perempuanku dengan nada iri, tanpa tahu betapa sepinya hidupku. "kamu beda banget sama kakakmu ya. Kakak mu cantik banget, tapi kamu? Jelek parah." Ucap salah satu teman laki-lakiku sambil tertawa, seolah aku hanyalah lelucon menyedihkan di matanya. "Terima kasih... Kamu selalu menjadi pendengar yang baik." Ucap sahabatku dengan nada lembut, tapi entah kenapa kata-katanya terasa seperti pengingat bahwa aku hanya ada untuk mendengar, bukan untuk didengar. Lalu, kakek menatapku. Matanya teduh, penuh kasih, berbeda dari yang lain. "Apa kamu benar-benar baik-baik saja, cucuku?" Ucap kakekku, satu-satunya suara yang terdengar tulus di antara semua itu. Aku ingin menangis. Aku ingin berteriak bahwa aku tidak baik-baik saja. Aku ingin mengatakan bahwa aku lelah, bahwa aku tak tahu harus bagaimana lagi. Tapi aku tersenyum lebar pada kakekku. Aku menahan air mataku agar tak jatuh, karena aku tahu... air mata tidak akan mengubah apa pun. "Aku baik-baik saja." Ucapku dengan nada ceria yang ku paksakan, seperti biasa. • Hasil karya sendiri • bahasa baku dan non baku • maaf kalau ada kesamaan tempat, nama, dsb dalam cerita *** Happy_Reading ***
You may also like
Slide 1 of 10
Sejenak Luka cover
Menyerah atau Bertahan? cover
FATE cover
ARGALAND cover
Adek Abang || END cover
Aku dan Luka [Sudah Terbit]  cover
ABOUT ME : Aku Ingin Istirahat cover
Rumah Orang Mati cover
BEAUTY IS EVERYTHING cover
Dear Aksa cover

Sejenak Luka

15 parts Ongoing

"Jean, Nara pinjam uang boleh? Uang jajan Nara dipotong ayah karena nilai ulangan fisika Nara turun jadi 85." "Jean, Nara boleh nebeng pulang di motor Jean, nggak? Bentar lagi ujan, Nara gak punya uang naik angkot." "Jean, boleh pinjam baju olahraga? Punya Nara disobekin sama temen-temen Nara." "Jean, kata temen Nara, Nara gak pantas jadi kakak Jean. Itu benar, ya?" "Kenapa Jean dan Arkan selalu jahat ke Nara?" *** Nara tidak pernah mengeluh, kendati sakitnya sejak kecil tak pernah luruh. Nara tidak iri pada saudaranya, kendati takdir begitu keji untuknya. Nara menyayangi ayahnya, Arkan, dan Jean. Mirisnya, semuanya tidak pernah menginginkan entitas Nara di hidup mereka. Karena Nara cacat. Penuh cela. Nara dibenci. Nara disiksa. Nara ditinggal. Nara tidak memiliki alasan lagi untuk bertahan dengan luka. Temukan kisah perjalanan hidup Nara bersama orang-orang tersayangnya di semesta. Membawa sejenak luka lalu pergi menghampirkan duka.