My Heart Is Broken
  • Reads 6,165
  • Votes 118
  • Parts 11
  • Reads 6,165
  • Votes 118
  • Parts 11
Ongoing, First published Nov 16, 2012
“Beginikah rasanya tak di percaya..”ucapku berbisik “Rasanya sakit ya?”aku memegang dada bagian kiriku, tempat sang pemompa darah berada. “Kukira dia percaya aku seutuhnya, ternyata semua orang sama saja…”aku tertawa getir “Orang tuaku saja tak mempercayakan aku untuk jadi miliknya…Hah, mengapa aku bisa yakin kalau ada yang mau percaya padaku”kakiku terasa emas, dan akupun mulai terduduh bersimpuh di sana, tak ku hiraukan sakit di lututku lagi. “Aku memang gadis bodoh?!”aku memukul mukul kepalaku sendiri, berharap merasa sakit dan segera terbangun dari mimpi buruk ini.
“Gadis bodoh..gadis bodoh..bodoh.. kau tak berguna”umpatku pada diriku sendiri. Tes..tes.. air mataku jatuh membasahi lantai marmer, aku tak perduli lagi dengan janji konyol itu “Mora, sang gadis buangan”aku tertawa lagi. “Aku percaya padamu Momo”terasa ada yang meremas bahu kananku, aku berbalik dan menatap nanar Lionel. Ia menatapku iba, seakan aku seonggok anak kucing yang perlu di kasihani. Tidak! Aku benci di kasihani, seluruh hidupku sudah penuh dengan rasa kasihan.
Aku baru sadar mereka berdua (Lionel dan Conrad) masih ada di sini. Satu hal yang membuatku sedikit heran, Conrad menatapku dingin, dan itu yang aku inginkan. Itu lebih baik dari pada tatapan iba yang fana dan menyedihkan, seakan akan aku orang paling buruk se dunia.
Aku tersenyum getir ke arahnya yang berdiri tegap di atas panggung, lalu beralih pada Lionel “Aku tak perlu rasa kasihanmu”
All Rights Reserved
Sign up to add My Heart Is Broken to your library and receive updates
or
#148pertempuran
Content Guidelines