Story cover for 𝐯𝐢𝐧𝐚𝐚𝐬𝐡 by Reyamara_08
𝐯𝐢𝐧𝐚𝐚𝐬𝐡
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 15, 2022
𝐯𝐢𝐧𝐚𝐚𝐬𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐇𝐢𝐧𝐝𝐢 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐧𝐜𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐧𝐜𝐮𝐫

"Kamu tau? Sebenernya persahabatan diantara kita sudah usai, dan aku sudah muak melihat wajah mu itu, tapi ketika aku melihat ketulusan mu yang selalu ada aku perlu berfikir dua kali untuk meninggalkan mu" - Anya

"Aku terlalu mencintai nya hingga tidak rela dia dekat dengan wanita lain, tapi aku siapa? Dia bahkan sudah menolak ku berkali kali, menyedihkan sekali bahkan aku juga kehilangan sahabat ku karena hal ini tetapi aku tak bisa melepaskan dia" angel

"Aku menyukai dia tapi aku juga menyukai langit, apa salah jika aku menyukai ke dua nya?" - Shea

"Aku sudah bilang aku tidak menyukai mu bahkan sudah menolak mu kenapa kamu keras kepala?" Aksa

"Aku dan Anya saling mencintai tetapi kenapa arah matanya selalu pergi ke arah pria lain?" Eden 

Cinta? Andai di dunia ini hal itu tidak ada pasti kami tidak akan berusaha untuk saling melukai hanya untuk mendapatkan sebuah hati dari lawan jenis
All Rights Reserved
Sign up to add 𝐯𝐢𝐧𝐚𝐚𝐬𝐡 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Bucin (Completed✅)  cover
Salma Adreena cover
KEYSHA cover
dimana janji tersebut cover
AnDeVanZi cover
Vivi Nireesa (Completed) cover
MY SWEET BOY [SUDAH TERBIT} cover
Tak Sejalan cover
Keangkuhan Cinta [END] cover

Bucin (Completed✅)

26 parts Complete

"Noh minta maaf sama Zela bukan gue, mungkin dia masih sahabat lo" Kata-Kata Vini terdengar dingin di telinga gadis menyedihkan ini. "Vin..." Ucap Dinda lirih tak sanggup lagi untuk berkata-kata. Jujur Dinda tidak mengerti maksud Vini berkata seperti itu. "Kenapa? lo nanya gue? sorry gue ngak bisa maafin lo, lo bukan orang yang gue kenal lagi Din..." Vini menggantungkan ucapannya, sangat berat melanjutkannya, tapi inilah takdirnya "-gue ngak mau punya temen bucin kayak lo" Vini menekankan kata bucin disana, dan kali ini nada bicaranya naik satu oktaf, mungkin bukan satu oktaf lagi, tapi sudah ratus oktaf hingga nafas Vini terasa sesak mengatakannya. Air mata yang sedari tadi ditahannya, kini jatuh berderai di pipinya." Gue tau gue salah Vin, maafin gue" Perkataan maaf tak pernah habis dilontarkan oleh mulut Dinda. ~Ketika kekecewaan mencapai puncaknya, ia bisa menghancurkan pertahanan yang sudah lama di bangun dengan sepenuh jiwa~