Aku menjumpaimu di kala hari-hariku terasa melelahkan, dibalik lirik-lirik suara tangis yang sering ku nyanyikan di sepanjang malam menuju tidurku. Aku menjumpaimu, Bintang. Tanganmu masih besinar terang walau aku yakin hatimu lebih pilu dariku. "Ale, tertawalah hingga tidak ada seorangpun mampu menertawakanmu." Bintang tersenyum tenang di sana. Iya, Dia Bintang!