Kisah romantis yang lebih masuk ke alay. Baper kok sama ketikan?! Itulah kata-kata yang sangat pas untuk kisah mereka. Mereka saling berjanji untuk tetap bersama apapun yang terjadi. Namun, tidak tahu ke depannya akan bagaimana, bukan? *** "Ngambek?" tanya pria di sebrang sana. Gadis itu mencebikkan bibirnya. Sudah tahu ngambek, kenapa malah ditanya?! Aaah! Gak peka! Maki gadis itu dalam hati. "Gak," jawab gadis itu singkat dan ketus. Terdengar, pria di sebrang sana terkekeh pelan, membuat sang gadis mencebikkan bibirnya lagi. "Jangan ngambek mulu, Sayang ... nanti imutnya ilang, lho." Kata-kata itu berhasil membuat pipi sang gadis bersemu. Ia menenggelamkan wajahnya pada bantal, menjerit tertahan karena tidak mau ketahuan kalau baper sebab pacarnya itu jarang sekali memanggilnya 'sayang'. "Syee?" Suara itu terdengar di ponsel milik gadis yang masih menenggelamkan wajahnya pada bantal itu, sontak ia mengangkat kepalanya, menepuk pelan keningnya. Sampai lupa kalau telponnya masih tersambung. "Iya," jawab gadis itu pelan, gugup. "I love you," bisik pemuda di sebrang sana sontak membuat pipi sang gadis kembali memerah bak kepiting rebus dengan jantung yang terasa ingin copot, kupu-kupu seolah berterbangan di dalam perutnya membuat sensasi geli. Cover by GoogleAll Rights Reserved
1 part