Pada akhir senjanya, Gulf Kanawut menutup mata setelah hidup seorang diri tanpa bergantung pada siapapun. Pagi itu angin berhembus segan seolah tidak ingin menyakitinya lebih lama dan matahari juga enggan menampakkan sinar meski waktu sudah menunjukan pukul tujuh-- mendung. Terkadang penyesalan itu seperti belati tak kasat mata, melukai tanpa meninggalkan tanda. Dan memberikan kesan abu di netra berkabutnya. Namun sebuah kegilaan terjadi, pagi berikutnya ia terbangun dalam tubuh remaja dengan keadaan sehat nan muda. Apa yang terjadi?
32 parts