Aku menarik napas panjang, membuangnya lalu menariknya lagi. Astaga, ini berlangsung mungkin ribuan kali. Namaku sebentar lagi akan di panggil. Kalian harus tahu, di acara pembuka ini seluruh pangeran dan putri kerajaan akan di panggil namanya untuk keluar dari sebuah pintu berwarna putih dengan gagang emas yang sangat besar. Mereka akan keluar dan melambaikan tangannya, yang berarti mereka sedang di perkenalkan dengan peserta lainnya dan para mentor di sini. Aku emneguk ludahku. Sudah ada sekita dua pulu peserta di sebutkan dan habis ini adalah giliranku. Tuhan, hilangkan jejakku saat ini saja.
"Princess Annabelle Rose, dari kerajaan Salverda di selatan Amerika. Putri dari Raja Dominic Nonso Summit dan Ratu Bryanea Rose Summit"
Aku menelan ludahku, mengerjapkan mata lantas menarik napas panjang. Aku bergulat dengan pikiranku, dan pintu di hadapanku terbuka. Semua orang yang berada di ruangan besar ini memandangku dengan pandangan yang aku tak tahu apa artinya. Seorang pangeran tersenyum, dan saat itu juga kulihat mereka semua tersenyum menatap diriku. Aku melambaikan tanganku di udara, dan dibalas dengan anggukan sopan dari semua peserta, apa ini memang aturannya?. Aku menuju tangga melingkar di sisi kanan pintu, dengan pilar beton yang mengkilat, aku menempelkan telapak tanganku, menyusuri likuan pembatas tangga ini. Seorang laki-laki dengan baju kerajaan berwarna merah menghampiriku, berusaha membantuku saat aku mencapai anakkan tangga. Ia mengulurkan tangannya, ingin sekali menerima uluranku, eh?
Aku tersenyum manis, sungguh kelewat manis kubuat saat ini. Menerima uluran tangannya dan berjalan dengan penuh kehati-hatian karena gaun panjang yang membuatku merasa bodoh saat ini.