"El!" teriak seorang pria dewasa memanggil sang adik dari lantai satu, membuat suasana rumah menjadi ramai.
"Kamu ini kebiasaan teriak-teriak panggil adiknya" balas wanita 20 tahun lebih tua duduk disofa ruang tamu.
Chiko berjalan kearah anggi sang ibu sambil tersenyum malu, "apa kabar sayang?" tanya hangat anggi sambil memeluk sang putra.
"Baik, mam" balas chiko lalu melepaskan pelukannya.
Suara hentakan kaki turun dari tangga terdengar jelas ditelinga mereka berdua, seorang wanita muda menyambut kedatangan sang kakak dengan cemberut. "Pagi-pagi udah cemberut aja neng" goda chiko.
Gabriel memutarkan kedua bola matanya malas, "masih ingat rumah?" tanyanya ketus.
"El" tegur anggi halus.
Wanita muda masih berumur belasan tahun itu memutarkan badan malas, ingin segera kembali ke kamarnya yang ada dilantai dua. "Gabriel!" panggil chiko lembut.
"Apa?" tanya sambil berbalik lagi kearah chiko.
"Happy birthday!" ucapnya sambil tersenyum memberikan paper bag berisi kotak perhiasan.
"Makasih, btw bakpia nya boleh dimakan?" tanya gabriel ragu.
Chiko tersenyum dan mengangguk mengiyakan, el yang tidak tau diri membawa paper bag warna coklat yang berisi 12 buah kotak bakpia. Ia berlari dengan membawa paper bag ditangan kanan dan kiri, bahkan menaiki anak tangga dengan terburu-buru takut kena amarah chiko.
"Bakpia nya jangan dimakan semua el!"
"Kalau sampai habis, aku sumpahin kamu nggak bisa berak!"
•••
"Kakak, awas ada mobil didepan!"
•••
"Sayangnya gabriel, harus kehilangan ingatannya"
•••
"Gabriel, mami nggak pernah larang kamu suka sama siapapun tapi minimal harus seiman!"
"Apa kamu rela meninggalkan tuhan, karena mengalah demi orang yang kamu cintai nantinya?"
•••
"Kalau memang kamu cintai sama dia, kenapa kamu perlu singgah ke aku dulu?"
"Punya otak nggak jadi cowok!"
_________________________________________
Perhatian!
Cerita ini berdasarkan cerita nyata seseorang, tentunya dibumbui fiksi jadi tidak sepenuhnya.
I hope re
Nathan adalah sulung dari 3 bersaudara, ia bisu sejak 4 tahun yang lalu karena kecelakaan yang membuat pita suaranya tidak bisa lagi di gunakan. Namun keluarganya tetap menyayangi Nathan seperti dulu, tidak ada yang berubah, mau seburuk apapun kondisi si sulung, karena pada dasarnya Nathan adalah buah hati yang di tunggu oleh pasangan suami istri yang sudah menikah hampir 8 tahun lamanya itu.
Lalu, suatu hari Nathan kembali kecelakaan untuk yang kedua kalinya membuat jiwa nya memasuki seseorang bernama 'Arsa Daneswara' anak ketiga dari keluarga Daneswara.
Si bayang-bayang keluarga Daneswara adalah julukan nya.