Semua Tangis dan Luka bayaran untuk Harapan. Penghinaan, Penyiksaan, dihancurkannya harapan, menjadi sebuah ujung tombak yang menembus dalam di hati Amara. Banyak jalan cerita menceritakan kebahagian dalam keluarga. Banyak dongen anak anak yang menggambarkan indahnya arti cinta dan kasih sayang. Tapi semua ini tak berlaku baginya. Dirinya harus berjuang menahan kewarasannya ditengah tengah kegilaan menerpanya dengan jahat. Bahkan tak ada seinci pun yang lepas dari tatapan menghina dari Amara sendiri tubuhnya hancur karena pemaksaan menggunakan narkoba sejak usia 12 tahun. Masa depannya hilang karena mahkota kebanggaan seorang wanita harus hilang diusia 14 tahun. Rasa sakit yang dan adegan yang tak senonoh bahkan dia rasakan sejak usia 5 tahun. Sosok Ayah sebagai pelindung menghancurkannya dan merusaknya. Dan untuk sosok seorang Ibu yang sepatutnya mengajarkan kasih sayang membuatnya harus benci dengan semua itu. "Jangan pernah salahkan aku saat ini, karakter ini kamu yang membentuknya dan karakter ini juga yang harus menghancurkan tersangkanya." Amara menatap tajam dengan pisau yang sudah menusuk setengah bagian pada perut bagian kiri seorang wanita paruh baya. "Tolong ma.. maafkan aku bagaimanapun juga aku masih menjadi wanita yang melahirkanmu." Kata Hera dengan tatapan penuh ketakutan. "Ketika kamu memberiku barang bajingan itu. Ketika itu pula kamu ku anggap musuhku." Amara menusuk lebih dalam pisau yang ada digenggamannya. Disini kamu bakal dibuat sedih dan penuh amarah. karena Amara yang ku ceritakan adalah perlambangan dari sebuah rasa sakit yang bergerumul karena amarah yang ditekan selama hidup. Cerita mengandung unsur dewasa karena pengunaan bahasa kasar dan adegan dewasa. Tolong harap bijak dalam membacanya, untuk pembaca dibawah 18+ harap mengerti dengan baik hal ini.
45 parts